Salin Artikel

Satu Tahun Pimpin Wonogiri, Bupati Jekek-Wabup Setyo Sukarno Paparkan LPPD Keberhasilan di Berbagai Bidang

KOMPAS.com - Satu tahun sudah, Bupati Wonogiri Joko Sutopo dan Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri Setyo Sukarno menapaki sebagai pucuk pimpinan Pemerintah Kabupaten Wonogiri.

Selama jenjang waktu tersebut, duo pemimpin yang akrab disapa Jekek-Setyo Sukarno itu menyuguhkan capaian keberhasilan di berbagai bidang.

Bupati Jekek menyatakan, keberhasilan yang diraih pihaknya dalam capaian kinerja makro, meliputi indeks pembangunan manusia (IPM), angka pengangguran, pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, dan ketimpangan.

“IPM kami mengalami kenaikan capaian kinerja 0,34 persen atau menjadi 70,49 persen pada 2021. Tahun 2020, IPM kami hanya 70,25 persen,” imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (30/3/2022).

Tak hanya itu, lanjut dia, angka pengangguran dalam satu tahun terakhir mengalami penurunan dari 4,27 persen turun menjadi 2,43 persen.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi di Wonogiri melesat naik dari -1,41 persen menjadi 3,35 persen atau naik 337,589 persen.

Meski dihantam pandemi Covid-19, pendapatan per kapita Kabupaten Wonogiri diketahui justru mengalami kenaikkan. Setahun yang lalu pendapatan per kapita sekitar Rp 19 juta dan saat ini naik menjadi Rp 20 juta atau naik sebesar 2,36 persen.

Untuk capaian kinerja urusan pemerintahan, kata Jekek, Pemkab Wonogiri juga meraih banyak keberhasilan.

Dalam bidang pendidikan, tingkat partisipasi warga negara usia 7-12 tahun pada pendidikan dasar (SD) mencapai 91,56 persen.

Sementara itu, tingkat partisipasi warga negara usia 13-15 tahun pada pendidikan menengah pertama (SMP) mencapai 84,89 persen.

“Untuk tingkat partisipasi warga negara usia 7-18 tahun dan belum menyelesaikan pendidikan dasar maupun menengah dinyatakan berpartisipasi dalam pendidikan kesetaraan mencapai 100 persen,” jelas Jekek.

Untuk bidang kesehatan, lanjut dia, persentase rumah sakit (RS) rujukan tingkat kabupaten atau kota yang terakreditasi sebanyak 88,89 persen. Selanjutnya, persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 100 persen.

Begitu pula persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 100 persen. Persentase ini nilainya sama seperti persentase bayi baru lahir yang mendapatkan pelayanan kesehatan.

Sementara itu, untuk cakupan pelayanan kesehatan bayi bawah lima tahun (balita) sesuai standar sudah sebanyak 83 persen.

“Persentase penderita Diabetes Melitus (DM) yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebesar 89,13 persen. Dan penderita orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat yang mendapatkan pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar mencapai 87,87 persen,” jelas Jekek.

Khusus untuk orang dengan resiko terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), imbuh dia, mendapatkan pelayanan deteksi dini HIV sesuai standar sudah mencapai 83,59 persen.

Lebih lanjut Jekek menjelaskan, untuk sektor pekerjaan umum dan penataan ruang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri juga meraih keberhasilan dalam berbagai pembangunan fisik.

Keberhasilan tersebut dibuktikan dengan tingginya capaian persentase bidang pekerjaan umum dan penataan ruang. Contohnya, rasio luas daerah irigasi kewenangan kabupaten atau kota yang dilayani oleh jaringan irigasi sebesar 80,20 persen.

“Sedangkan jumlah rumah tangga yang mendapatkan akses terhadap air minum melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi terhadap rumah tangga di seluruh kabupaten atau kota sudah meng-cover 86,40 persen,” ujar Jekek.

Tak hanya itu, sebut dia, jumlah rumah tangga yang memperoleh layanan pengolahan air limbah domestik juga menunjukkan angka persentase yang tinggi, yakni 94,97 persen.

“Khusus rasio kepatuhan izin mendirikan bangunan (IMB) kabupaten atau kota sudah 100 persen dan tingkat kemantapan jalan kabupaten atau kota mencapai 88,15 persen,” ucap Jekek.

Sementara itu, imbuh dia, untuk penyediaan dan rehabilitasi rumah layak huni bagi korban bencana kabupaten atau kota capaiannya sebesar 100 persen.

Trantibum linmas selesai 100 persen

Pada kesempatan itu, Jekek menyatakan, gangguan ketentraman dan ketertiban umum (trantibum) perlindungan masyarakat (linmas) yang terjadi di satu terakhir dapat diselesaikan sepenuhnya atau 100 persen.

Penyelesaian tersebut, kata dia, ditunjang dengan tindak penegakkan peraturan daerah (perda) dan peraturan kepala daerah (perkada) yang capaiannya sebesar 100 persen.

“Persentase pelayanan penyelamatan dan evakuasi korban kebakaran juga 100 persen,” ucap Jekek.

Pada bidang sosial, Jekek menyebut, pihaknya berhasil meningkatkan capaian yang tinggi sebesar 86,23 persen.

Dalam hal tersebut, Pemkab Wonogiri berhasil memenuhi kebutuhan dasar para penyandang disabilitas terlantar, anak terlantar, lanjut usia (lansia) terlantar, dan gelandangan pengemis di luar panti (indikator standar pelayanan minimal (SPM)).

“Untuk persentase korban bencana alam dan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya pada saat dan setelah tanggap darurat bencana daerah kabupaten atau kota juga sudah 100 persen,” ucap Jekek.

Jekek mengungkapkan, selama lima tahun masa kepemimpinannya menunjukkan perkembangan yang baik terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) Kabupaten Wonogiri.

Kondisi itu dapat terlihat dari nilai AKIP Pemkab Wonogiri mulai 2015 sampai dengan 2020 menunjukkan kenaikan yang signifikan.

“Pada 2020, berdasarkan hasil penilaian akuntabilitas kinerja, Kabupaten Wonogiri berhasil meraih kategori sangat baik (BB) untuk keempat kalinya dengan nilai AKIP yang mengalami kenaikan sebesar 0,75 dibanding 2019,” jelas Jekek.

Ia menyatakan, sebelum masa kepemimpinan pertama menjabat sebagai Bupati Wonogiri, kondisi awal AKP Kabupaten Wonogiri pada 2015 bernilai 46,43 atau kategori C.

Namun, setelah masa kepemimpinannya atau lima tahun kemudian, nilainya naik menjadi 73,82 dengan kategori BB.

Enam kali WTP berturut-turut

Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI), Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten Wonogiri mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) sejak 2015 sampai dengan 2020 atau enam tahun berturut-turut.

Terakhir pada 2020, Pemkab Wonogiri berhasil mempertahankan opini WTP untuk LKPD Tahun Anggaran (TA) 2019.

“Jadi enam tahun terakhir kami meraih opini WTP atas pemeriksaan LKPD dari BPK. Sedangkan untuk TA 2021 sampai dengan laporan ini disusun dan dilaporkan, pemeriksaan BPK RI atas LKPD Kabupaten Wonogiri masih dalam proses, sehingga belum bisa disajikan hasil opininya,” ungkap Jekek.

Ia menyatakan dalam satu tahun terakhir, setidaknya Pemkab Wonogiri mendapatkan 11 penghargaan dari berbagai bidang.

Adapun kesebelas bidang penghargaan yang diraih Pemkab Wonogiri adalah sebagai berikut:

1. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

2. Opini WTP untuk laporan hasil pemeriksaan atas LKPD Kabupaten Wonogiri 2020.

3. Penghargaan kepada Bupati Wonogiri atas kontribusi positif kepada Kepolisian Resort (Polres) Wonogiri dalam hibah tanah untuk pembangunan Kantor Sarana dan Prasarana (Sarpras) Surat Izin Mengemudi (SIM) Polres Wonogiri Tahun 2021.

4. Pemkab Wonogiri meraih 10 besar Inovasi terbaik untuk Aplikasi Kepengurusan Administrasi Kependudukan (Adminduk) Adminduk “Telunjuk Sakti” dalam kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) se-Jateng.

5. Pemkab Wonogiri meraih Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Award 220 kategori komitmen pengawasan dan pengendalian (kategori V).

6. Pemkab Wonogiri menjadi daerah tercepat se-Indonesia dalam penyelesaian Pendataan Pemutakhiran Data berbasis Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.

7. Piagam Penghargaan kategori pendataan keluarga dengan pencapaian 100 persen target kepala keluarga (KK) terdata “Tepat Waktu” pada 1 April 2021 hingga 31 Mei 2021.

8. Pemkab Wonogiri meraih penghargaan kabupaten layak anak kategori pratama.

9. Kesembilan, perolehan opini WTP dari BPK RI sebanyak enam kali berturut-turut.

10. Penghargaan sistem meritokrasi dalam manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN). Terakhir, penghargaan indeks daya saing daerah tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

Inovasi yang dilahirkan Pemkab Wonogiri

Tak hanya meraih belasan penghargaan, Pemkab Wonogiri diketahui juga terus melahirkan berbagai inovasi baru untuk menjadi kabupaten maju, mandiri, dan sejahtera.

Setidaknya ada 15 inovasi baru yang ditelurkan Pemkab Wonogiri.

1. Sistem Informasi Layanan Ambulance Ekonomis Lewat Aplikasi Elektronik ( Si LaeLae ).

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Air Bersih (Pasar Asih).

3. Go Statistik Mbangun Wonogiri (Go Sambang).

4. Sistem Online Payment Point dan Payment Point Online Bank (SOPP dan POBB).

5. Simpanan Pelajar Anak Yatim mBerkahi (Simpel Ayah Sukses).

6. Inovasi dalam kompetisi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

7. Sekolah Adiwiyata Selopuro (Sewata).

8. Maju Bersama Tanggulangi Stunting (Jumangin).

9. Corona Merana.

10. Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan sentra industri pertanian buah naga.

11. Perangkap hama walang sangit berbasis pembangkit hybrid turbin angin dan panel surya.

12. Inovasi pembuatan daun pepaya menjadi paya-cide (Taun Yadiyace).

13. Inovasi dalam mengoptimalkan komunikasi tepat sasaran melalui sesarengan kumpul bebarengan musyawarah mufakat (Sekul Berkat).

14. Pasar dengan nuansa ramah lingkungan (Pasar Dhoplang)

15. Inovasi jati jamu Kemuning.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/31/10563521/satu-tahun-pimpin-wonogiri-bupati-jekek-wabup-setyo-sukarno-paparkan-lppd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke