Salin Artikel

1.985 Anak di Lembata Alami Stunting, Bupati: Targetnya, Akhir 2022 Zero Stunting

Pasalnya, kata Thomas, kini ada 1.985 anak di kabupaten Lembata masih mengalami stunting akibat kekurangan gizi.

"Karena itu targetnya di akhir tahun 2022 Kabupaten Lembata bisa zero stunting," ujar Bupati Thomas dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (29/3/2022).

Thomas menjelaskan, stunting merupakan masalah kemanusiaan yang menjadi perhatian pemerintah pusat sampai kabupaten dan desa.

Karena itu diperlukan kerja sama semua pihak untuk bergotong royong mengentaskan persoalan stunting, khususnya di Lembata.

“Ini menjadi program keroyokan. Semua harus keroyok untuk menuntaskan. Itu baru bisa," ujarnya.

Thomas menambahkan, apabila tidak ada lagi anak penderita stunting, maka daerah akan lebih maju. Sebab, masa depan suatu wilayah ditentukan generasi hari ini.

"Anak-anak harus sehat, karena masa depan Lembata ada pundak mereka," ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021, Kabupaten Lembata merupakan salah satu dari 15 kabupaten di NTT berkategori merah dalam kasus stunting.

Penyematan status merah tersebut yakni wilayah yang prevalensi stuntingnya masih di atas 30 persen.

Kabupaten tersebut di antaranya, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Alor, Sumba Barat Daya, Manggarai Timur, Kabupaten Kupang, Rote Ndao, Belu, Manggarai Barat, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sabu Raijua, Manggarai, Lembata, dan Malaka.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/29/223305678/1985-anak-di-lembata-alami-stunting-bupati-targetnya-akhir-2022-zero

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke