Salin Artikel

Banyak Sampah Usai MotoGP Mandalika, Kenapa Sulit Membangun Budaya Buang Sampah pada Tempatnya?

KOMPAS.com - Soal sampah yang berserakan di tribune penonton usai perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhir pekan lalu mendapat sorotan sejumlah pihak.

Salah satunya pegiat lingkungan asal Kota Solo, Jawa Tengah, Denok Marty Astuti.

Denok mengatakan, membangun budaya buang sampah pada tempatnya butuh perjuangan keras dan melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah pusat maupun daerah.

Pemerintah, dalam hal ini adalah pemegang kebijakan, mampu mengatur dan mengelola soal sampah.

Di sisi lain, kata Denok, edukasi bagi masyarakat terus dilakukan demi mendukung program pemerintah tersebut.

"Warga harus teredukasi dengan baik apa permasalahan yang dihadapi daerah, perlunya peduli sampah, perlunya pengetahuan mengelola sampah, dibarengi dengan latihan, dan kebijakan pastinya. Kenapa perlu latihan? Kalau tidak dilatih ya tidak mungkin terjadi dan budaya baru sulit terjadi," katanya.

Sementara itu, Denok mengaui, merubah perilaku masyarakat agar tidak buang sampah sembarangan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

"Perilaku adalah budaya. Membangun budaya tidak bisa instan," katanya kepada Kompas.com.


Video sampah di Sirkuit Mandalika

Seperti diketahui, warganet dibuat heboh dengan beredarnya sebuah video kondisi tribun penonton Sirkuit Mandalika pasca-seri kedua MotoGP 2022 Mandalika.

Dalam video yang diungga di akun Instagram @mememodsos, sampah-sampah itu tampak ada di bawah bangku.

"Welcome to Indonesia, nih sampah-sampah," kata si perekam sambil memperlihatkan kondisi bangku tribune.

"Nih buat teman-teman yang nonton harus diperhatikan sampahnya, yok dibawa pulang," kata perekam sekali lagi.

https://regional.kompas.com/read/2022/03/23/144413978/banyak-sampah-usai-motogp-mandalika-kenapa-sulit-membangun-budaya-buang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke