Pelaku Pembunuh Siswi SMK yang Jasadnya Ditemukan di Gorong-gorong Ditangkap

KOMPAS.com - Setelah melakukan serangkain penyelidikan dan penyidikan, polisi akhirnya menangkap dua pelaku pembunuh siswi SMK berinisial MAL (16) yang jasadnya ditemukan di gorong-gorong di Jalan Abdullah Soulisaa Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, pada Rabu (9/3/2022) lalu.

Kedua pelaku diketahui berinisial RS (22) alias Remat dan IPT (34) alias Wawan yang berprofesi sebagai sopir angkot.

Kapolres Maluku Tengah AKBP Abdul Ghafur mengatakan, kedua ditangkap di lokasi berbeda.

Kata Ghafur, awalnya pihaknya menangkap pelaku RS saat sedang dalam perjalanan dari dermaga Feri Waipirit menuju Masohi pada Sabtu (12/3/2022).

"Kemudian keesokan harinya IPT ditangkap di rumahnya di Desa Haya,” kata Abdul Gafur saat memberikan keterangan pers di Polres Masohi, Senin (14/3/2022).

Kronologi kejadian

Diceritakan Abful Ghafur, kejadian berawal saat korban menemui kedua pelaku di sebuah penginapan di Masohi pada Rabu (2/3/2022) malam.

Pelaku dan korban berkenalan melalui aplikasi Wechat.

Setelah itu, kedua pelaku menyetuhubi korban di penginapan tersebut secara bergantian. Awalnya, korban disetubuhi oleh tersangka IPT, setelah itu korban disetubuhi lagi oleh tersangka SR.

Saat itu, tersangka RS membekap mulut korban dengan bantal karena korban berteriak kesakitan.

“Karena takut teriakan korban didengar orang, tersangka menutup mulut dan wajah korban dengan bantal,” ujanya.

Karena terlalu lama membekap korban dengan bantal hingga membuat siswi SMK itu tewas.

Setelah itu, RS memanggil rekannya IPT, lalu mereka mengikat kaki korban dengan pemberat batu dan membuang jasad korban ke gorong-gorong dekat penginapan.

"Mereka menggunakan pemberat batu dengan tujuan agar mayat korban tidak hanyut terbawa air,” ujarnya.

Ditetapkan sebagai tersangka

Atas perbuatannya, kata Abdul Ghafur, keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini ditahan di sel tahanan sementara di Mapolres Maluku Tengah.

“Kedua pelaku sudah resmi ditetapkan sebagai tersangka,” ujarnya.

(Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Andi Hartik)