Salin Artikel

80 Hektar Tanaman Ubi Nuabosi Diserang Hama Busuk, Petani di Ende Rugi Ratusan Juta Rupiah

Lahan pertanian yang terserang hama tersebar di tiga desa, yakni Desa Ndetundora, Ndetundora 3, dan Ndetundora 2.

Salah seorang petani, Aurelia Rembu, mengatakan, pada musim tanam kali ini, hasil panen ubi dari kebunnya menurun hingga 60 persen.

Padahal, pada musim panen di tahun-tahun sebelum, dia bisa mendapatkan Rp 24 juta dari lahan ubi kayu seluas 2 hektar.

Namun, saat panen kali ini hanya menghasilkan Rp 10 juta.

"Saya punya dua lahan. Satu lahan sekitar dua hektar. Tahun lalu kami bisa dapat 600 gandeng. Itu satu gandeng kita jual Rp 25.000. Sekarang hanya bisa dapat 190 gandeng karena ubi banyak yang busuk. Mungkin karena terendam air pada musim hujan,” ujar Aurelia saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Rabu (9/3/2022) pagi.

Dia berharap pemerintah membantu para petani mengatasi masalah tersebut.

Kepala Desa Ndetundora 2, Ardian Renga, mengatakan, petani ubi Nuabosi di wilayah desanya sebanyak 150 kepala keluarga (KK) dengan lahan garapan sekitar 20 hektar.

Ardian mengungkapkan, banyak petani mengeluh karena tanaman ubi diserang penyakit busuk umbi.

Hal ini, menurut Ardian, disebabkan area kebun milik warga terendam banjir akibat luapan kali Rowo Bere.

"Lahan warga sering terendam air pada musim hujan. Kalau sudah hujan, air di Sungai Rowo Bere meluap hingga masuk ke lahan warga. Solusinya kita minta Pemkab bantu normalisasi sungai," ujar Ardian.


https://regional.kompas.com/read/2022/03/09/103026678/80-hektar-tanaman-ubi-nuabosi-diserang-hama-busuk-petani-di-ende-rugi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke