Salin Artikel

Bermula Ujaran Kebencian di Medsos, Warga di Manokwari Blokade Jalan, Polisi Selidiki Pemilik Akun

Warga di Manokwari sempat memblokade Jalan Trikora Wosi, Kelurahan Wosi, Distrik Manokwari Barat.

Aparat kepolisian kini menyelidiki pemilik akun tersebut.

Unggahan itu menyebutkan Suku Arfak di Manokwari.

Tulisan dalam unggahan itu juga menyinggung suku yang mendiami Manokwari, Pegunungan Arfak, dan Kabupaten Manokwari Selatan.

Merasa tidak terima dengan unggahan tersebut, sejumlah warga bereaksi.

Mereka melakukan aksi blokade jalan di depan Asrama Masinam di Amban pada Senin (28/2/2022) pagi.

Aksi itu meluas hingga ke Jalan Trikora Wosi.

Masaa melakukan pemalangan jalan dengan batang bambu dan membakar ban di lokasi tersebut.

Kapolres Manokwari AKBP Parisian Herman pun melakukan mediasi dengan sejumlah tokoh di Arfak untuk meredam aksi massa.

Aksi berakhir sekitar pukul 12.00 WIT. Massa membuka kembali Jalan Trikora Wosi.

"Laporan polisi sudah diterima Polres Manokwari, sampai saat ini sudah beberapa saksi diambil keterangan. Mari kita menahan diri dan menyerahkan dugaan ujaran kebencian ini pada kepolisian," katanya, seperti dilansir Antara.

Polisi kini tengah menyelidiki keberadaan pemilik akun.

Melansir Antara, diketahui nama asli pemilik akun medsos terduga penyebar ujaran kebencian adalah M.H.

Dia saat ini tak lagi berdomisili di Kabupaten Manokwari.

"Keluarga pelaku sudah dimintai keterangan dan yang bersangkutan saat ini di Kabupaten Waropen Papua, sehingga Kapolres Manokwari berkoordinasi dengan Polres Waropen untuk menyelidiki keberadaannya," kata dia.

Pastikan situasi kondusif

Adam memastikan saat ini situasi Manokwari sudah kondusif.

"Sampai malam ini Manokwari kondusif, kami imbau warga tetap tenang, tidak mudah terprovokasi karena masalah tersebut sudah ditangani Polres Manokwari," katanya.

Dia juga mengajak warga agar lebih bijak dan tidak mudah percaya dengan setiap informasi di media sosial sebelum mengetahui kebenarannya.

"Tidak semua informasi di media sosial dapat dipercaya, apalagi yang bersifat ujaran kebencian, jangan ditelan mentah-mentah karena dapat memicu amarah dan merusak kerukunan di tanah Papua Barat ini," katanya.

"Saya mengajak dan mengimbau seluruh masyarakat Arfak di Kabupaten Manokwari untuk tetap bersabar dan menyikapi penghinaan suku Arfak yang dilakukan oleh seorang oknum pelajar di media sosial dengan bijaksana dan kepala dingin," kata Hermus Indou di Manokwari, Senin (28/2/2022).

Dia meminta warga bisa menjaga situasi keamanan dan ketertiban di Manokwari.

"Tidak melakukan tindakan tindakan anarkis dan tetap menjaga situasi kamtibmas di Kabupaten Manokwari agar tetap kondusif bagi semua aktifitas sosial ekonomi masyarakat" tutur dia.

"Banyak agenda penting yang perlu diperjuangkan ke depan dan hal ini membutuhkan kebersamaan semua anak bangsa dari seluruh elemen suku yang ada dan hidup bersama di Kabupaten Manokwari dan Papua Barat," lanjut bupati.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Manokwari, Mohamad Adlu Raharusun | Editor : Robertus Belarminus), Antara

https://regional.kompas.com/read/2022/03/01/051612378/bermula-ujaran-kebencian-di-medsos-warga-di-manokwari-blokade-jalan-polisi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke