Salin Artikel

Kopi Pak Tjarik, Kafe Kekinian Bernuansa Jawa Klasik di Semarang

Udara sejuk nan asri membuat Kopi Pak Tjarik menghipnotis pengunjung yang datang. Saat masuk kafe, pengunjung akan disambut alunan musik Jawa nan merdu.

Suasana damai dan sepi menjadi ciri khas Kopi Pak Tjarik. Pasalnya, letak kafe ini diapit oleh banyak pepohonan dan pemandangan yang elok.

Lahan seluas 5.000 m2 ini berjejer bangunan tinggi berupa rumah Joglo Jawa dengan pendopo di sebelahnya. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa memilih gazebo yang tertata rapi di bagian belakang.

Konsep penataan ruang kafe ini menawarkan suasana Jawa Klasik dengan dilengkapinya furniture serta barang-barang kuno.

Hiasan seperti motor vespa kuno juga dipajang di sudut kafe. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin mengabadikan momen dengan berfoto.

Tak luput, pernak-pernik hiasan dinding juga ditata dengan sangat menarik. Uniknya, seluruh bangunan dan hiasannya terbuat dari kayu jati.

Pegawai senior Kopi Pak Tjarik, Sari Puji mengatakan, sang pemilik merupakan pengusaha kayu jati di Blora, tempat asalnya. Sehingga tak menghiraukan jika konsep kafe yang dibawa bernuansa Jawa dan seluruhnya terbuat dari kayu.

“Sang pemilik tidak sering datang ke sini, karena memiliki usaha utama di Blora. Hanya saja, beliau ingin membangun usaha kuliner dengan memanfaatkan apa yang dimiliki,” terang Sari kepada Kompas.com, Jumat (25/2/2022).

Selain konsep ruang outdoor, Kopi Tjarik juga menyediakan satu tempat indoor ber-AC. Namun untuk menempati tempat tersebut ada syarat yang harus dipenuhi, yaitu orang yang hadir lebih dari tujuh orang.

Selain konsep penataan ruang yang indah, Kopi Pak Tjarik juga menyediakan menu yang sangat terjangkau. Menariknya, menu yang ditawarkan yakni hanya berkisar dari harga Rp 3.000 hingga Rp 18.000.

Selain beragam minum dan makanan ringan, kafe ini juga menyediakan makan berat secara prasmanan. Tak heran, pengunjung yang datang berasal dari golongan anak muda hingga orang tua.

“Banyak rombongan keluarga yang mampir untuk makan siang. Tapi, anak-anak muda juga tak kalah banyak. Karena disini menyediakan wifi dan pengunjung tidak dibatasi waktu”, jelas Sari.

Target pasar dari kafe ini memang mengarah ke golongan tua, karena didukung oleh bangunan dan suasananya.

Namun, tambah Sari, tidak jarang anak muda yang memilih Kopi Pak Tjarik sebagai tempat untuk bersantai, berkumpul bersama kawan, rapat organisasi, mengerjakan tugas, ataupun menghabiskan waktu sendiri.

“Pada hari libur atau weekend pasti ramai, karena semua orang berlibur. Tapi untuk hari-hari aktif, pengunjung tidak semembludak hari libur,” ucap Sari.

Meski baru berdiri pada bulan November 2020, Kopi Pak Tjarik sudah memiliki pelanggan tetap. Salah satu pelanggan tetap kafe yaitu Suci Purnamasari.

Dia tak pernah melewatkan hari Senin untuk berkunjung ke kafe ini. Menurut Suci, kafe ini sudah seperti rumah kedua untuk mengistirahatkan pikiran.

“Setiap pulang kerja di hari Senin saya pasti kesini dengan lima teman saya. Ya, walaupun hanya numpang makan dan bercengkerama, setidaknya suasana disini membuat saya nyaman,” kata dia.

Disamping tempatnya yang bagus, Suci juga mengaku bahwa menu yang disajikan Kopi Pak Tjarik sangat khas dan enak. Maka dari itu, dia tak bosan untuk datang ke kafe di hari selain Senin pun.

“Menu andalan saya singkong goreng dan kopi susu Pak Tjarik, soalnya rasanya khas dan membuat saya ketagihan,” ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/25/184421178/kopi-pak-tjarik-kafe-kekinian-bernuansa-jawa-klasik-di-semarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke