Salin Artikel

Sosok Van der Pijl, Arsitek Belanda yang Rancang Banjarbaru Jadi Ibu Kota Kalimantan Selatan

Rancangan Undang-undang pemindahan ibu kota Kalsel itu telah disepakati DPR RI dalam rapat paripurna pada, Selasa (15/2/2022).

Berbicara Banjarbaru tak bisa dilepaskan dari sosok Van der Pijl, arsitek kelahiran Kota Brakel, Gelderland, Belanda.

Pada tahun 1953, ia digandeng Gubernur Provinsi Kalimantan, dr Murjani untuk merancang ibu kota baru yakni Banjarbaru.

Saat itu kawasan Banjarbaru dikenal dengan nama Gunung Apam yang masuk wilayah wilayah anak Kampung Guntung Payung, Kampung Jawa, Kecamatan Martapura.

Gunung Apam adalah puncak perbukitan yang berada dilintasan Banjarmasin-Martapura.

Kala itu Gunung Apam menjadi daerah peristirahatan buruh-buruh penambang intan, yang menambang di pertambangan intan daerah Cempaka, Martapura, Propinsi Kalimantan.

Nama Banjarbaru dicetuskan oleh dr Murjani yang berarti kota baru di wilayah Banjar. Sebutan Banjarbaru akhirnya melekat di masyarakat hingga sekarang.

Sosok Van de Pijl

Dikutip dari Studi Tata Ruang Kota Rancangan Van Der Pijl Kasus: Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang ditulis Naimatul Aufa dan Pakhri Anhar dijelaskan Van de Pijl lahir di Belanda pada 23 Januari 1901.

Pria dengan nama asli Dirk Andries Willem Van der Pijl itu pindah ke Indinesia pada tahun 1929.

Van der Pijl adalah anak pertama dari Dirk Govert Van der Pijl dan Cornelia Elisabeth Adriana Scholten.

Ia memiliki seorang Isteri bernama Anna Gaspers, perempuan Belanda yang lahir pada 27 Desember 1915 di Gombong, Jawa Tengah.

Dari pernikahannya dengan Anna Gaspers, Van der Pijl memiliki dua orang anak perempuan yaitu: Andrea Cornelia dan Marijke Elizabeth.

Dari kedua orang putrinya, Van der Pijl memiliki empat orang cucu. Tidak banyak catatan tentang Van der Pijl, namun keturunan langsung dari Van der Pijl dapat ditemui di Kota Banjarbaru.

Van der Pijl memperoleh pendidikan tekniknya di tiga tempat, yaitu Prof.ex. C. I (1920), Cand.
C. I. (1922) dan Examen Arsitek (1924).

Karirnya sebagai arsitek tercatat dimulai tahun 1924 hingga 1961. Selain merancang Banjarbaru, ia juga terlibat dalamperancangan Kota Palangkaraya.

Ia pernah menjadi arsitek partikulir di Den Haag tahun 1924-1929. Saat tiba di Indonesia, ia menjadi Arsitek pada Biro Insinyur Brinkman & Voorhoeve Bandung hingga tahun 1930.

Secara berturut-turut, Van der Pijl menjadi arsitek Kotamadya Cirebon dan arsitek partikulir di Cirebon. Pada tahun 1942 hingga 1952, Van de Pijl menjadi tahanan perang.

Setelah tak lagi menjadi tahanan perang, Van de Pijl diperbantukan di Biro Planning Prijzen dan Statistiek dari Kementrian Wederopbouw en volkhuisvesting s‟Gravenhage.

Ia juga diperbantukan pada Hoofd Residentie Waterstaat Balikpapan. Van de Pijl kemudian diminta Murjani untuk merancang Banjarbaru.

Pada tahun 1952 ia menjabat Insinyur Kepala Departemen Pekerjaan Umum (DPU) diperbantukan pada Propinsi Kalimantan (Kepala bagian Gedung-Gedung dan Perencanaan/Pelaksana Kota Banjarbaru).

Ia pun pensiun pada tahun 1961 dan menjadi guru SMA (IImu Pasti dan IImu Gaya) dan supervisor/direksi setempat bangunan-bangunan K. D. Pos, K. D. Tel dan Mekatani Ujung.

Van de Pijl meninggal pada 27 September 1974 dan dimakamkan di Kota Banjarbaru. Sang istri, Anna Gaspers meninggal pada 27 Desember 1994.

Seperti sang suami, ia juga dimakamkan di Kota Banjarbaru.

Dalam analisisnya, Naimatul Aufa dan Pakhri Anhar menyebutkan Kota Banjarbaru rancangan Van der Pijl memiliki kesamaan konsep dengan garden city concept yang dicetuskan oleh Ebenezer Howard.

Dalam rancangan Van de Pijl, Kota Banjarbaru diciptakan di luar kota dengan lingkungan yang masih asli dengan suasana sepi dan lingkungan yang alami.

Serta elemen-elemen kota yang merujuk pada garden city concept, antara lain: terdapat satu pusat kota sebagai area pemerintahan, terdapat ruang-ruang terbuka hijau (taman-taman), dan terdapat daerah yang diperuntukkan sebagai kawasan perumahan yang lokasinya berdampingan dengan kawasan perkantoran, kawasan perindustrian, dan kawasan perniagaan.

Sayangnya dengan berjalannya waktu, kota rancangan Van der Pijl mulai bias dan membaur menjadi satu dengan perkembangan kota.

Hal ini diperparah dengan hilangnya arsip sejarah kota yang menggambarkan rancangan Kota Banjarbaru.

Namun pusat pemerintahan ibukota propinsi Kalimantan Selatan yang direncanakan oleh Gubernur Rudi Arifin di Kota Banjarbaru pada tahun 2011, berbeda lokasi dengan pusat pemerintahan rancangan Van der Pijl.

Pusat pemerintahan direncanakan oleh Gubernur Rudi Arifin berlokasi di Kecamatan Cempaka, sedangkan pusat pemerintahan rancangan Van der Pijl berlokasi di Kecamatan Banjarbaru Kota.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/24/145400078/sosok-van-der-pijl-arsitek-belanda-yang-rancang-banjarbaru-jadi-ibu-kota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke