Salin Artikel

Sejarah Banjarbaru, Digadang-gadang Jadi Ibu Kota Kalimantan Selatan Sejak Tahun 1953

Rancangan Undang-undang pemindahan ibu kota Kalsel itu telah disepakati DPR RI dalam rapat paripurna pada, Selasa (15/2/2022).

Tak banyak yang tahu jika Banjarbaru sudah digadang-gadang menjadi Ibu Kota Kalimantan Selatan sejak tahun 1953 saat masa kepemimpinan Gubernur Kalimantan, dr Murjani.

Dirancang oleh arsitek Van de Pijl

Banjarbaru dikenal dengan nama Gunung Apam yaknui puncak perbukitan yang berada di lintasan Banjarmasin-Martapura.

Di masa lalu, Gunung Apam adalah daerah tempat peristirahatan buruh-buruh penambang intan yang menambang di wilayah daerah Cempaka, Martapura, Provinsi Kalimantan.

Dikutip dari Studi Tata Ruang Kota Rancangan Van Der Pijl Kasus: Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang ditulis oleh Naimatul Aufa dan Pakhri Anhar, pada tahun 1951, Banjarbaru yang kala itu bernama Gunung Apam sudah digadang-gadang menjadi ibu kota Provinsi Kalimantan.

Kala itu Gubernur Kalimantan dipimpin oleh dr Murjani. Untuk mewujudkan ibu kota baru, Murjani dibantu oleh seorang perencana kota yang bernama Van der Pijl.

Murjani pun mengganti nama Gunung Apam menjadi Banjarbaru yang berarti kota baru di wilayah Banjar. Van de Pijl kemudian mulai merancang pembangunan perkantoran dan pemukiman di wilayah Gunung Apam.

Van der Pijl adalah seorang arsitek kelahiran Kota Brakel, Propinsi Gelderland, Belanda, yang lahir pada tanggal 23 Januari 1901. Nama aslinya adalah Dirk Andries Willem Van der Pijl.

Van der Pijl memiliki seorang Isteri bernama Anna Gaspers. Anna Gaspers adalah seorang Belanda yang lahir pada tanggal 27 Desember 1915 di Gombong, Jawa Tengh.

Dari pernikahannya dengan Anna Gaspers, Van der Pijl memiliki dua orang anak perempuan yaitu: Andrea Cornelia dan Marijke Elizabeth. Dari kedua orang putrinya, Van der Pijl memiliki empat orang cucu.

Van der Pijl adalah seorang arsitek lulusan Universitas Leiden dengan spesialisasi
pada Disain dan Supervisi bangunan sekolah, gereja dan rumah tinggal/permukiman.

Ia pindah ke Indonesia tahun 1928 dan meninggal di Kota Banjarbaru pada 27 Spetember 1974. Selain Banjarbaru, Van der Pojl juga terlibat dalam perancangan Kota Palangkaraya.

Namun, rencana tersebut tidak dilanjutkan.

Rencana ibukota Kalimantan Selatan di Banjarbaru oleh dr. Murjani dan Van der Pijl
mengalami kegagalan, seiring dengan pemberian nama Kota Administratif untuk Kota Banjarbaru, pada tanggal 17 Agustus 1968.

Akhirnya Kota Banjarbaru berada dalam lingkungan Kabupaten Banjar. Banjarbaru sebagai kota administratif sempat memiliki predikat sebagai kota administratif tertua di Indonesia.

Pada tanggal 27 April 1999 berdasarkan UndangUndang Nomor 9 tahun 1999, Kota Banjarbaru berpisah dengan Kabupaten Banjar dan menjadi Kotamadya Banjarbaru pada 27 April 1999. Tanggal tersebut kemudian menjadi tanggal lahirnya Kota Banjarbaru.

Sejak dirancang hingga menjadi Kotamadya, Banjarbaru dinilai menjadi kota yang terencana.

Setelah menjadi kota administratif, Kota Banjarbaru pun tercatat sebagai kota dengan penduduk pendatang terbanyak di Kalimantan Selatan.

Secara tata kota, Kota Banjarbaru mulai berkembang tidak teratur, dan mulai terjadi urban sprawl.

Kota itu pun mengalami perkembangan yang siginifikan hingga tahun 2011. Dan pada Oktober 2011, perpindahan ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan ke Banjarbaru mulai dilakukan.

Namun pusat pemerintahan ibukota propinsi Kalimantan Selatan yang direncanakan oleh
Gubernur Rudi Arifin di Kota Banjarbaru, berbeda lokasi dengan pusat pemerintahan rancangan Van der Pijl.

Pusat pemerintahan direncanakan oleh Gubernur Rudi Arifin berlokasi
di Kecamatan Cempaka, sedangkan pusat pemerintahan rancangan Van der Pijl berlokasi di Kecamatan Banjarbaru Kota.

Sayangnya arsip sejarah kota yang menggambarkan rancangan Kota Banjarbaru yang dirancang oleh Van der Pijl hilang. Sehingga sulit untuk mengetahui bagaimana sebenarnya Tata Ruang Kota Banjarbaru rancangan Van der Pijl.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/24/132500178/sejarah-banjarbaru-digadang-gadang-jadi-ibu-kota-kalimantan-selatan-sejak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke