Salin Artikel

8 Fakta Menarik Pangkalpinang, Kota Beribu Senyuman yang 4 Persen Penduduknya Miskin

Selain sebagai pusat pemerintahan, Pangkalpiinang juga menjadi pusat aktivitas perdagangan dan industri di provinsi tersebut.

Kota Pangkalpinang sempat mengalami beberapa perubahan status setelah Indonesia merdeka.

Namun sejarah kota ini cukup panjang, mengingat Hari Jadi Pangkalpinang yang ditetapkan pada 17 September 1757.

Berikut fakta menarik Kota Pangkalpinang yang berjuluk Kota Beribu Senyuman itu:

1. Sejarah Kota Pangkalpinang

Hari Jadi Kota Pangkalpinang bertepatan dengan peristiwa pembentukan daerah ini oleh Sultan Susuhunan Ahmad Najamuddin Adi Kesumo.

Sultan Adi Kesumo ini merupakan Sultan Palembang yang naik tahta menggantikan Sultan Mahmud Badaruddin II.

Pada tanggal 17 September 1757 tersebut, Sultan Adi Kesumo memerintahkan punggawanya untuk mencari Pangkal atau Pengkal.

Pangkal ini nantinya akan menjadi tempat kedudukan Demang yang bertugas mengawasi parit penambangan timah, sera mengawasi para pekerja asing.

Di antara Pangkal yang ditemukan yaitu Pangkal Bendul, Bunut, Rambat, Parit Sungai Buluh, Tempilang, Lajang, Sungaiilat, hingga Pangkalpinang.

Berikutnya Sultan Palembang mengutus Demang untuk bekerja di masing-masing pangkal yang sudah ditemukan itu.

Sejak saat itu, wilayah Pangkalpinang mulai ramai dihuni oleh manusia.

2. Asal-usul Nama Pangkalpinang

Secara bahasa, Pangkalpinang terdiri dari dua kata yaitu pangkal dan pinang.

Dalam bahasa Melayu Bangka, pangkal sama dengan pengkal yang artinya pusat atau awal mula.

Kata pangkal untuk daerah ini merujuk pada keadaannya yang merupakan pusat perkumpulan timah yang kemudian berkembang jadi pusta distrik hingga pusat dagang.

Pinang juga merupakan nama buah dari pohon tersebut yang diperdagangkan manusia.

3. Sempat Jadi Ibu Kota Negara Indonesia

Secara tidak resmi Kota Pangkalpinang sempat menjadi ibu kota negara Indonesia pada periode 22 Desember 1948 sampai Juli 1949.

Di Pangkalpinang ini Presiden Soekarno mengucapkan seloka dari Pangkalpinang Pangkal Kemenangan bagi Perjuangan.

Salah satu bukti yang menguatkan hal ini berupa prasasti di Taman Sari yang terletak di sisi utara Lapangan Merdeka.

Tugu prasasti itu diresmikan oleh Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1949, dan berisi tulisan:

“Prasasti Surat Kuasa Kembalinya Republik Indonesia ke Yogyakarta. Diserahkan oleh Ir Soekarno kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Medio Juni 1949”.

Selain itu, wilayah Bangka, khususnya Pangkalpinang pada periode tersebut juga amat penting, sebagaimana pengakuan Mr. AG Pringgodigdo.

Dalam memoir Mohammad Hatta, Pringgodigdo berkata bahwa pusat percaturan politik internasional kala itu ada di PBB dan Bangka.

4. Kota Beribu Senyuman

Slogan Kota Pangkalpinang berbunyi “Kota Beribu Senyuman”.

Slogan tersebut sejalan dengan misi pemimpin daerah tersebut pada tahun 2018 yang mencanangkan Pangkalpinang Kota Seribu Senyuman.

Kata Seribu Senyuman merujuk pada “Sejahtera, Nyaman, Unggul, dan Makmur”.

5. Berbatasan dengan Laut China Selatan

Kota Pangkalpinang secara geografis berbatasan langsung dengan Laut China Selatan di sebelah timurnya.

Daerah tersebut juga merupakan jalur perairan keluar masuk barang dari pulau lin.

Sementara sebelah selatan Pangkalpinang berbatasan dengan Bangka Tengah, sedangkan sebelah utara dan barat berbatasan dengan Kabupaten Bangka.

Kota Pangkalpinang ini memiliki beberapa sungai kecil yang bermuara ke sungai Rangkui dan Sungai Pedindang.

Kedua sungai ini berfungsi sebagai pintu keluar air menuju ke Sungai Baturusa yang berakhir di Laut China Selatan.

6. Percampuran Etnis

Kota Pangkalpinang berdasarkan data tahun 2020 dihuni oleh 218.569 jiwa atau menyumbang 15,01 persen total penduduk Provinsi Bangka Belitung.

Pangkalpinang termasuk heterogen dari sisi etnis dengan adanya percampuran banyak etnis yang menghuni kota ini.

Struktur sosial masyarakat Pangkalpinang didominasi oleh etnis Melayu dan Tionghoa suku Hakka.

Kemudian disusul suku pendatang lain seperti Batak, Minangkabau, Palembang, Sunda, Jawa, Madura, Banjar, Bugis, Manado, Ambon, dan Flores.

7. 4 Persen Penduduknya Miskin

Berdasarkan data BPS tahun 2020, persentase penduduk miskin di Pangkalpinang mencapai 4,36 persen.

Artinya, dari 100 orang di Kota Pangkalpinang, maka sebanyak 4-5 orang di antaranya termasuk golongan masyarakat miskin.

Angka kemiskinan tahun 2020 itu mengalami kenaikan di banding angka kemiskinan Pangkalpinang tahun 2019 yaitu sebesar 4,25.

Peningkatan angka kemiskinan di Pangkalpinang tahun 2020 ini diperkirakan sebagai imbas dari pandemi Covid-19.

8. Tempat Wisata di Pangkalpinang

Kota Pangkalpinang memiliki sejumlah destinasi wisata yang memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.

Beberapa tempat wisata di Pangkalpinang itu antara lain Taman Sari, Taman Merdeka, Museum Timah, Vihara Citra Maitreya.

Kemudian Pantai Pasir Padi, Pantai Telapak Kaki dewa, Pantai Batu Belubang, Makam Belanda atau Keerkhof, Danau Kaolin Bangka, Batu Belimbing, dan sebagainya.

Sumber:
Kompas.id
Pangkalpinangkota.go.id
Bps.go.id

https://regional.kompas.com/read/2022/02/13/162249078/8-fakta-menarik-pangkalpinang-kota-beribu-senyuman-yang-4-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke