Sebuah Lembaga Pendidikan di Sragen Tolak Vaksinasi Covid-19, Begini Penjelasan Pemkab

Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto mengatakan, penolakan terjadi sejak pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Sragen. Total 239 peserta didik di lembaga pendidikan itu belum mengikuti vaksinasi.

Lembaga pendidikan itu menolak karena tidak berkenan bangunan mereka dijadikan lokasi vaksinasi.

"Jadi awalnya tidak mau vaksin di sekolah, lalu kami arahkan atau sosialisasi vaksinasi di luar sekolah tapi mereka dari lembaga pendidikannya, tidak ada yang hadir," kata Tatag saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (5/2/2022).

Lokasi vaksinasi yang sudah disiapkan, yakni berada di Balai Kampung dan Balai Desa Pengkok, tak jauh dari lokasi Lembaga Pendidikan tersebut.

Alasan kedua dari lembaga pendidikan tersebut karena belum ada keyakinan untuk melakukan vaksinasi.

"Menyangkut keyakinan mereka, kita tidak bisa memaksakan. Kita selalu menerapkan sosialisasi dan pendekatan, sudah diundang juga tapi sampai sekarang belum vaksin," jelasnya.

Disinggung ultimatum yang diberikan Pemkab Sragen terhadap lembaga pendidikan tersebut, Tatag mengatakan, pihaknya kemungkinan tidak akan menanggung biaya perawatan jika ada siswa atau tenaga pendidik di lembaga tersebut yang terpapar Covid-19.

"Mungkin secara administrasi tidak bisa dipenuhi, apabila adanya risiko penularan Covid-19 dan risiko pembiayaan juga akan dibebankan mereka. Dari Bupati juga sama, jadi kami kembalikan kepada mereka (Lembaga Pendidikan) kami tidak bisa memaksa," katanya.

"Tapi sepanjang mereka bersedia vaksinasi akan kami fasilitasi," jelasnya.

Hingga saat ini, Tatag belum menerima laporan adanya siswa, guru, atau karyawan, di lembaga pendidikan itu yang terpapar Covid-19.

Sedangkan untuk tingkat vaksinasi di Kabupaten Sragen hingga saat ini telah mencapai 90 persen.