Salin Artikel

Sungai Siak: Asal-usul, Kedalaman, Panjang, dan Nama Awal Sungai

KOMPAS.com - Sungai Siak terletak di Provinsi Riau. Sungai Siak merupakan sungai terdalam di Indonesia.

Sungai Siak melintasi wilayah Kabupaten Kampar, Kabupaten Pekanbaru, dan Kabupaten Siak.

Sungai Siak merupakan saksi bisu tumbuhnya kawasan Kota Pekanbaru dan Siak.

Sejumlah jembatan dibangun untuk bisa melintasi Sugai Siak ini. Hingga kini di Kota Pekanbaru, ada empat jembatan yang dibangun untuk melintasi sungai ini.

Sungai Siak memiliki tiga anak sungai utama, yaitu Sungai Tampung Kiri, Sungai Tampung Kanan, dan Sungai Mandau.

Lebar Sungai Siak 96 meter dengan panjang kurang lebih mencapai 345 km. Wilayah yang dapat dilayari 240 km.

Sampai saat ini, Sungai Siak masih dapat dimanfaatkan sebagai jalur transportasi air untuk menghubungkan wilayah aliran Sungai Siak, yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak Sri Indrapura.

Sebelumnya, Sungai Siak disebut juga Sungai Jantan.

Sejarah Sungai Siak

Dahulu, kedalaman Sungai Siak mencapai 30 meter, sehingga Sungai Siak disebut sebagai sungai terdalam di Indonesia. Dengan kedalaman tersebut, Sungai Siak dilewati kapal-kapal tanker dan peti emas.

Saat ini, kedalaman Sungai Siak tinggal 18 meter karena adanya pengendapan. Pada hiliran sungai ini banyak terdapat pabrik di tengahnya, seperti pabrik kelapa sawit, pabrik pengolahan kayu, dan juga pabrik kertas.

Keberadaan Sungai Siak digunakan sebagai alat transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari pedalaman dan dataran tinggi Minangkabau ke wilayah pesisir di Selat Malaka.

Pada abad ke-18, wilayah Senapelan, cikal bakal Kota Pekanbaru, di tepi Sungai Siak, menjadi pasar (pekan) bagi para pedagang dari dataran tinggi Minangkabau.

Pada masa Kerajaan Siak Sri Indrapura, Sungai Siak menjadi sarana transportasi utama karena melintasi wilayah strategis perdagangan.

Seiring perjalanan waktu, tempat tersebut menjadi berkembang menjadi pemukiman yang ramai.

Sungai Siak Menjadi Tempat wisata

Sungai Siak memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi tempat wisata buatan.

Tepian Bandar Sungai Jantan atau Sungai Siak menggunakan konsep Water Front City, yaitu konsep pengembangan daerah tepian air, baik itu tepi pantai, sungai, atau danau.

Tepian Bandar Sungai Jantan memanjang lebih dari 800 meter yang menyisir tepian Sungai Siak ini dibangun pada 2014 hingga 2016 melalui tiga tahap pembangunan.

Konsep kota yang berada dipinggir Sungai Siak ini terintegrasi dengan berbagai situs sejarah, seperti Komplek Istana Siak, Klenteng Hock Siu Kiong, Pasar Seni, Makam Sultan Syarif Kasim II, dan Masjid Syahabuddin.

Konsep Water Front City sebagai konsep kota maju di tepian Sungai Siak yang dapat membantu dalam mengelola lingkungan.

Konsep tersebut juga untuk menciptakan kawasan ruang terbuka yang membuat wisatawan kagum akan keindahan lingkungan di sekitar Istana Siak, terutama suasana Kota Siak di malam hari yang dipenuhi cahaya lampu.

Sebelum Tepian Bandar Sungai Jantan dibangun, kawasan ini merupakan kawasan pasar lama yang kumuh dan tempat pembuangan sampah masyakarat sekitar.

Sumber: http://bpbd.pekanbaru.go.id/, http://eprints.ums.ac.id/6, dan http://p2k.um-surabaya.ac.id/

https://regional.kompas.com/read/2022/02/02/160838078/sungai-siak-asal-usul-kedalaman-panjang-dan-nama-awal-sungai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke