Salin Artikel

Video Viral Wali Kota Bitung Ngamuk Gara-gara Pungli Rp 1 Juta di Dukcapil

MANADO, KOMPAS.com - Video Wali Kota Bitung, Sulawesi Utara, Maurits Mantiri, marah-marah kepada kepada para pegawai di salah satu kantor pelayanan publik di Bitung menjadi viral di media sosial.

Diketahui, Maurits ngamuk saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Bitung, Selasa (18/1/2022) pagi.

Politikus PDI-P itu melakukan sidak di Dukcapil karena mendapat informasi adanya pungutan liar (pungli) di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut.

Terlihat dalam video, Maurits datang memakai setelan seragam berwarna coklat krem, yang merupakan seragam pegawai negeri.

Saat berada di ruangan Dukcapil, langsung memberikan teguran secara lisan kepada para pegawai.

"Ngoni so berapa kali bilang-bilang jangan pungli-pungli, berdosa (Kalian sudah berapa kali dibilang jangan pungli, berdosa). Ngoni masih pungli (Kalian masih pungli)," kata Maurits dalam video tersebut.

Saat itu, Maurits menujuk ke arah pegawai dan menyampaikan beberapa pertanyaan.

"Mo kerja betul ngoni? Ato jadi makelar? (Mau kerja betul kalian? Atau jadi makelar)," ucap dia.

Ia menyebut, tidak mudah membangun sistem pelayanan yang ada di setiap SKPD di Bitung.

"So stengah mati kita urus-urus ini. Ngoni cuma pungli. Riki Kajari so datang di sini, ngoni masih mo bekeng pungli (Sudah susah payah saya urus-urus ini. Kalian hanya pungli. Bahkan Kajari sudah datang ke sini, kalian masih mau melakukan pungli)," sebut Maurits, dengan nada marah.

Maurits pun menanyakan kepada pegawai di SKPD tersebut siapa yang melakukan pungli.

"Siapa orang yang bekeng? Mana dia? Mana dia tu da pungli itu? (Siapa orang yang melakukan pungli? Yang mana? Yang mana yang lakukan pungli)," tanya Maurits.

Wali Kota kemudian memanggil seorang warga yang disebut jadi korban pungli. Korban pun datang mendekat.


"Mana keluarga korban, dorang minta berapa, siapa dia pe nama? (Mana keluarga korban, mereka minta berapa, siapa namanya pegawainya)," tanya Maurits kepada seorang warga.

Sontak, seorang ibu yang memakai baju terusan warna merah muda dengan motif kotak-kotak hitam langsung menjawab singkat seseorang berinisial S.

Maurits pun menanyakan kepada para pegawai di situ siapa yang berinisial S.

Kemudian disampaikan bahwa nama tersebut adalah calo (orang luar) di SKPD tersebut.

Video viral ini dibenarkan Maurits saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Selasa (18/1/2022).

"Iya, saya melakukan sidak di Dukcapil karena ada laporan masuk ke kami terkait pungli warga diminta uang Rp 1.000.000. Saya sebenarnya tidak mau marah-marah, tapi karena situasi dan kondisi saat itu. Sidak itu tadi pagi," sebut dia.

Dia mengatakan, pungli yang terjadi di SKPD pelayanan publik ini karena calo.

"Pungli ternyata karena ada permainan calo," ujar dia.

Pihaknya akan terus berupaya memberantas para calo di pelayanan publik yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.

"Saya sudah suruh tim saber pungli menyusun dan membuat sistem yang lebih mengena kepada masyarakat, khususnya warga yang kurang pengetahuan," ujar dia.

Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung juga akan membuat kebijakan dengan membuka outlet pelayanan di setiap kantor kelurahan untuk menjembatani warga.

Pihaknya juga akan mengaloaksikan anggaran untuk pegawai yang bertugas di lapangan melayani masyarakat.

"Kami kasih perjalanan dinas lokal (kepada petugas atau pegawai) agar mereka bisa rajin turun ke lapangan," sebut Maurits.


Pemkot Bitung saat ini terus memantapkan kebijakan digitalisasi.

"Memang kebijakan (digitalisasi) ini tidak menyasar semua warga, hanya yang paham teknologi. Nah, untuk membantu masyarakat yang masih awam teknologi ya salah satunya dibuka outlet pelayanan di kelurahan," tutur dia.

Dengan temuan ini, kata dia, Wakil Wali Kota Hengky Honandar dan Sekretaris Daerah Bitung juga sudah mengingatkan kepada setiap kepala SKPD.

"Jagan lagi berbuat begini (pungli), kalau ada lagi berbuat begini pasti akan diberikan sanksi," ujar dia.

Maurits melakukan sidak tidak hanya di Dukcapil, ia juga menyasar SKPD pelayanan publik lain di lingkup Pemkot Bitung.

"Kalau ke depan masih kedapatan (pungli) akan diberikan saksi. Apalagi, Kejari sudah pernah menemukan yang sama tahun 2021. Yang jelas, saya marah-marah tidak ada tujuan untuk viral. Itu untuk kepentingan publik agar masyarakat bisa dilayani dengan baik," ujar Maurits.

https://regional.kompas.com/read/2022/01/18/182355178/video-viral-wali-kota-bitung-ngamuk-gara-gara-pungli-rp-1-juta-di-dukcapil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke