Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Akui Berzina, Perempuan di Aceh Dicambuk 100 Kali | Kronologi Bupati Penajam Paser Utara Ditangkap KPK

KOMPAS.com - Mengaku berzina, seorang perempuan di Kabupaten Aceh Timur, berinisial RJ dicambuk 100 kali di halaman Kantor Dinas Syariat Islam, Aceh Timur, Kamis (13/1/2022).

RJ dicambuk atas kasus ikhtilat (bermesraan dengan pasangan tidak sah) khalwat, dan zina.

Sementara pasangannya, TS yang tercatat sebagai mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh Timur, hanya dicambuk 15 kali.

Dalam persidangan, TS tidak mengakui bahwa dia telah melakukan zina.

Sementara itu, Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abdul Gafur Mas'ud terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rabu (12/1/2022) sore.

Abdul Gofur ditangkap di sebuah mal di Jakarta bersama dengan enam orang lainnya.

Penangkapan Gafur diduga terkait penerimaan uang oleh penyelenggara negara terkait proyek dan izin usaha di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Dalam OTT tersebut, KPK mengamankan uang tunai Rp 1 miliar dan rekening bank dengan saldo Rp 447 juta, serta sejumlah barang belanjaan.

Baca populer nusantara selengkapnya:

Seorang perempauan di Aceh Timur, berinisial RJ dicambuk 100 kali usai mengaku berzina dengan mantan Kepala Dnas Perikanan dan Kelautan Aceh Timur berinisial inisial TS.

Sementara TS, hanya dihukum cambuk 15 kali karena tidak mengaku melakukan zina.

Hukuman cambuk terhadap keduanya dilakukan di halaman kantor Dinas Syariat Islam Aceh Timur, pada Kamis.

Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Aceh Timur Ivan Najjar Alavi mengatakan, pihaknya hanya menjalankan eksekusi sesuai dengan putusan Mahkamah Agung RI.

“Kita hanya menjalankan sesuai dengan putusan Mahkamah Agung," kata Ivan

Selama persidangan, kata Ivan, mantan pejabat yang divonis cambuk 15 kali tak mengakui perbuatannya.

Dalam kasus ini, mantan pejabat itu tidak mengakui perbuatannya selama proses persidangan, sedangkan yang ibu ini mengakui perbuatannya,” kata Ivan.

 

Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Abdul Gafur Mas'ud terjaring OTT KPK di sebuah mal di daerah Jakarta Selatan pada Rabu (12/1/2022).

Penangkapan Gafur diduga terkait penerimaan uang oleh penyelenggara negara terkait proyek dan izin usaha di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Uang dari kontraktor tersebut diterima oleh Nis Puhadi alias Ipuh, orang kepercayaan Gafur.
Penyerahan uang itu diduga dilakukan di sebuah kafe di Pelabuhan Balikpapan.

Setelah menerima uang tersebut, Nis Puhadi kemudian diperintahkan Gafur untuk membawa uang itu ke Jakarta. Setibanya di Jakarta, Nis Puhadi kemudian dijemput Rizky yang juga orang kepercayaan Gafur.

Singkat cerita, Gafur bersama Ipuh dan Bendara Umum Partai Demokrat Balikpapan Nur Afifah Balqis akan pergi ke sebuah acara di Jakarta. Setelah itu, mereka pergi ke sebuah mal di Jakarta Selatan dengan membawa uang Rp 950 juta. 

Saat itu, Gafur meminta Nur untuk menambahkan uang Rp 50 juta dari rekeningnya. Uang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam koper. 

Ketika ketiganya hendak keluar dari mal, tim KPK kemudian bergerak dan menangkap mereka.

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan, tim KPK mengamankan uang dari penangkapan Abdul Gafur di lobi mal kawasan Jakarta Selatan.

"Seluruh pihak yang diamankan beserta barang bukti berupa uang tunai sejumlah Rp 1 miliar dan rekening bank dengan saldo Rp 447 juta serta sejumlah barang belanjaan dibawa ke gedung Merah Putih untuk dilakukan pemeriksaan dan permintaan keterangan," kata Alex di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (13/1/2022).

 

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Al Makin, meminta proses hukum yang menjerat HF, pria yang menendang sesajen di lokasi Gunung Semeru, Lujamang, Jawa Timur, dihentikan.

Terkait dengan itu, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pun angkat bicara.

Kata Sigit, ia akan menelaah status hukum yang menjerat HF.

"Ini ada mekanisme yang nanti akan kita lihat apakah ini menjadi salah satu kasus yang harus proses lanjut atau kah bisa masuk status yang bisa restorative justice," kata Sigit saat berkunjung ke Pelabuhan Benoa, Denpasar, Sabtu (15/1/2022).

 

Sebuah speedboat yang membawa 21 penumpang termasuk anak buah kapal (ABK) dengan tujuan Malaysia tenggelam di laut perairan Pantai Ketapang, Kecamatan Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, Sabtu (15/1/2022) malam.

Akibat kejadian itu, 14 orang penumpang selamat, empat orang dilaporkan meninggal dunia dan sudah dievakuasi dan tiga korban masih dalam pencarian.

"Kami masih melakukan pencarian terhadap 3 penumpang. Pencarian dilakukan tim gabungan dari SAR, TNI AL, Polisi Air dan juga dibantu nelayan setempat," kata Kepala Basarnas Pekanbaru, Ishak saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu.

Kata Ishak, speedboat itu berangkat dari perairan Bengkalis dengan tujuan ke Malaysia.

Namun, belum jauh bergerak dari pelabuhan, kondisi cuaca buruk. Saat putar balik speedboat dihamtam ombak hingga akhirnya tenggelam.

"Karena cuaca buruk, ABK memutuskan batal berangkat ke Malaysia. Namun, pada saat putar arah, dihantam gelombang yang tinggi sehingga tenggelam," ungkapnya.

 

Kesal warung milik ibunya sering kehilangan rokok dan uang, FP (25) bersama kakaknya berinisial YJ (DPO), yang merupakan warga Palembang, Sumatera Selatan, nekat menganiaya pelaku pencurian hingga tewas.

Diketahui korban berinisial R, yang merupakan tetangga pelaku.

Peristiwa itu terjadi di Pemakaman Umum, Kecamatan Kertapati Palembang, Minggu (8/3/2015) silam sekitar pukul 17.30 WIB.

Setelah buron selama tujuh tahun, FP akhirnya ditangkap polisi di persembunyiannya di Lampung pada Jumat (15/1/2022).

"Ketika akan ditangkap, tersangka ini mencoba melawan, sehingga terpaksa kami lumpuhkan,” Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Agus Prihdinika, Sabtu.

Diceritakan Agus, sebelum kejadian, kedua pelaku sempat menemui korban di rumahnya.

Saat bertemu, sambung Agus, R mengakui perbuatannya yang telah mencuri di warung milik ibu kedua pelaku.

Mendengr itu, FP dan YJ yang kesal langsung memukuli korban tanpa ampun.

Tak sampai di situ, korban kemudian dibawa mereka ke tempat pemakaman umum yang berada di kawasan Kertapati Palembang untuk dieksekusi.

“Di sana korban dianiaya menggunakan senjata tajam dengan sadis oleh pelaku sampai akhirnya tewas di tempat,” ujarnya.

 

Sumber: Kompas.com (Penulis : Ach Fawaidi, Idon Tanjung, Aji YK Putra | Editor : Rachmawati, Ard Priyatno Utomo, Khairina, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2022/01/16/060100478/-populer-nusantara-akui-berzina-perempuan-di-aceh-dicambuk-100-kali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke