Salin Artikel

Negeri di Atas Awan, Viral Didatangi 32.000 Orang, Kini Hancur karena Longsor dan Ditutup untuk Wisatawan

Kala itu, ada ribuan wisawatan yang datang ke lokasi tesebut. Bahkan tercatat ada 32.000 wisatawan yang memadati Gunung Luhur dalam satu hari.

Padahal kunjungan rata-rata lokasi tersebut adalah 1.0000 pengunjung.

Setelah dua tahun berlalu, kawasan wisata tersebut ditutup sementara karena hancur terkena bencana longsor pada Selasa (21/12/2021).

Dalam foto-foto yang beredar, longsor dan tanah retak terjadi di sejumlah titik di Gunung Luhur.

Spot foto yang terletak di atas bukit tampak hancur karena longsor dan tanah retak. Sementara akses jalan ke sana juga tertutup material tanah merah bukit yang longsor.

Otomatis, jalan yang menghubungkan Cipanas-Warung Banten itu tidak bisa dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Sukmadi, pengelola tempat wisata tersebut mengatakan para pengunjung berdatangan sejak Jumat (20/9/2019).

Namun puncaknya adalah pada hari Sabtu karena kemacetan mencapat 7 kilometer dan pihak pengelola membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk mengurainya.

Membludaknya Gunung Luhur lantaran video dan foto hamparan awan viral di media sosial, sehingga banyak pengunjung yang penasaran.

Wisatawan yang datang tidak hanya dari Kabupaten Lebak atau Banten saja, namun juga dari kota - kota di Jabodetabek.

Geopark tersebut bernama Bayah Dome yang wilayahnya meliputi pesisir Pantai Sawarna di selatan Lebak hingga ke bagian utara yang terdapat kekayaan alam salah satunya batu kalimaya.

Iti mengatakan, seluruh kawasan termasuk negeri di atas awan akan terintegrasi satu sama lain.

"Nanti akan terintegrasi, kita konsep pariwisata ecotourism, jadi bagaimana hutan akan tetap terjaga tapi masyarakat tetap bisa mendapatkan nilai ekonomi," kata Iti kepada Kompas.com di Pendopo Kabupaten Lebak, Jumat (20/9/2019).

Sejumlah pembangunan dan renovasi semakin mendukung sektor pariwisata Gunung Luhur yang terletak di tepi Jalan Raya Cipanas - Warungbanten.

Akses jalan di Gunung Luhur kini sudah dicor mulus hingga ke gerbang masuk dan parkiran kawasan wisata.

Tak hanya itu. penginapan dan warung-warung yang banyak dibangun di sepanjang jalan area pandang hamparan awan.

Spot area pandang hamparan awan juga tidak hanya di satu titik, tapi ada beberapa tempat. Pemerintah Provinsi Banten juga tengah membangun masjid di kawasan tersebut.

Kepala Desa Citorek Kidul, Narta atau Jaro Atok mengatakan, terdapat puluhan keluarga yang mendirikan berbagai macam usaha di Gunung Luhur.

Warga berdagang hingga menyediakan akomodasi seperti tenda dan penginapan.

"Ada puluhan keluarga ikut andil, awalnya tidak punya mata pencaharian, seperti janda - janda tua, kita utamakan orang-orang seperti itu, Alhamdulillah kita rasakan peningkatan ekonomi," kata Jaro Atok kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (24/9/2019).

Jika dihitung perputana uang di lokasi tersebut bisa mencapai jutaan rupiah per hari.

"Sekarang sangat terasa oleh warga, nilainya kalau diperkirakan bisa di atas UMK Kabupaten Lebak dalam satu hari di akhir pekan saat ramai," katanya.

Padahal, kata Jaro Atok, sebelumnya warga di desanya rata-rata adalah bermata pencaharian sebagai petani dan gurandil atau penambang emas di lahan sisa peninggalan PT Antam dengan penghasilan tidak menentu.

Sayangnya, pembangunan di kawasan tersbeut terhenti lantaran pandemi.

Bencana alam tersebut menyebabkan akses jalan ke negeri di atas awan tertutup dan tak bisa dilalui.

"Jembatan yang menghubungkan Cipulus dan Ciusul terputus tidak bisa lalui, akses jalan juga tertutup longsor bongkahan batu," kata ketua BPBD lebak, Kaprawi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/12/2019).

Saat itu tempat wisata negeri di atas awan ditutup sementara. Sementara warga di pemukiman yang jembatannya putus, dilewatkan jalan alternatif lainnya.

Longsor di Gunung Luhur kembali terjadi pada Selasa (21/12/2021).

Karena longsoran tersebut, tempat wisata yang terletak di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu terpaksa ditutup sementara.

"Ditutup sementara karena longsor dan retakan di lokasi negeri di atas awan, untuk keselamatan pengunjung," kata Kepala Disbudpar Lebak, Imam Rismahayadin melalui sambungan telepon, Senin (27/12/2021).

Imam mengatakan, wisatawan dilarang untuk datang karena dikhawatirkan muncul bencana longsoran susulan. Apalagi saat ini cuaca di lokasi kerap hujan.

Imam mengatakan, pihaknya bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) akan melakukan investigasi terkait kerawanan bencana di Gunung Luhur.

Investigasi juga melibatkan ahli Geodesi dari Badan Geologi Bandung Selama investigasi berlangsung, Gunung Luhur dipastikan tetap tertutup untuk wisatawan.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Acep Nazmudin | Editor : Pythag Kurniati, Aprillia Ika, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/12/28/114100078/negeri-di-atas-awan-viral-didatangi-32.000-orang-kini-hancur-karena-longsor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke