Salin Artikel

Gempa M 7,4 di NTT, Terjadi Kenaikan Air Laut Setinggi 7 Sentimeter

Episenter gempa terletak pada koordinat 7,59 derajat lintang selatan dan 122,24 derajat bujur Timur berlokasi di laut pada jarak 112 kilometer arah barat laut, Kota Larantuka, NTT pada kedalaman 10 kilometer.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kupang Margiono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip)," ujar Margiono, kepada Kompas.com, Selasa siang.

Kenaikan muka air laut 7 sentimeter

Dia menjelaskan, guncangan gempa ini dirasakan di daerah Ruteng, Kabupaten Manggarai, Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Larantuka Kabupaten Flores Timur, Ende dan Nagekeo, Maumere, Adonara dan Lembata III – IV MMI.

Kemudian Tambolaka, Waikabubak, Waingapu Pulau Sumba III MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.


Hasil pemodelan menunjukkan, gempa ini berpotensi tsunami, dengan status waspada di Flores Timur Bagian Utara, Pulau Sikka, Sikka bagian utara dan Pulau Lembata.

"Hasil monitoring tide gauge menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 sentimeter di Stasiun Tide Gauge Reo dan Marapokot, Nusa Tenggara Timur," ujar dia.

Dia mengimbau kepada masyarakat, agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/12/14/130543278/gempa-m-74-di-ntt-terjadi-kenaikan-air-laut-setinggi-7-sentimeter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke