Resmikan Bendungan Tugu dan Gongseng di Jatim, Jokowi Berharap Aktivitas Pertanian Meningkat

Jokowi tiba di kawasan Bendungan Tugu sekitar pukul 11.00 WIB. 

Setelah melihat kawasan sekitar bendungan, Jokowi menyempatkan berdialog dengan sejumlah perwakilan petani kawasan sekitar bendungan, dan dilanjutkan dengan peresmian.

Jokowi mengatakan, Bendungan Tugu Trenggalek bisa memberi manfaat irigasi dengan luas lahan pertanian 1.250 hektar.

Keberadaan Bendungan Tugu juga bisa mengurangi dampak banjir di wilayah Trenggalek.

“Daya tampung 12 juta meter kubik dan memberi manfaat irigasi seluas 1.250 hektare,” terang Jokowi dalam sambutan singkatnya.

Jokowi menjelaskan, pembangunan Bendungan Tugu yang berlokasi di sisi jalur utama Trenggalek-Ponorogo ini memiliki luas area genangannya mencapai 41,8 hektar. 

Pembangunannya telah dilakukan Kementerian PUPR sejak Januari 2014.

“Bendungan Tugu ini dibangun dengan biaya Rp 1,69 triliun,” ujarnya.

Usai meresmikan Bendungan Tugu, Jokowi lalu meresmikan Bendungan Gongseng secara virtual. 

Dengan pembangunan dua bendungan tersebut, Jokowi berharap bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di sektor pertanian dan perdagangan, serta menanggulangi bencana banjir.

“Diharapkan dua bendungan ini, aktivitas pertanian masyarakat semakin meningkat. Petani semakin produktif bisa menanam dan panen, dengan demikian kita harapkan pendapatannya juga meningkat,” ucapnya. 

Dalam kunjungan ini, Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, Bupati Bojonegoro Anna Mua’wanah, serta pejabat lainnya.

Selain meresmikan bendungan, Jokowi juga meninjau lahan pertanian di Desa Buluagung, Kecamatan Karangan, Trenggalek yang disambut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Trenggalek.

Dalam kegiatan tersebut, Jokowi juga melakukan olah kawasan lahan pertanian dengan menggunakan peralatan pertanian.

Ia juga menjajal menanam padi menggunakan mesin, maupun manual hingga berdialog dengan sejumlah petani pemilik lahan.