Salin Artikel

Desak Polisi Ungkap Pembunuh Ibu dan Bayi dalam Kantong Plastik, Warga Kupang Nyalakan 1.000 Lilin

Aksi itu digelar warga untuk mendukung polisi segera mengungkap pelaku pembunuh Astri Manafe (30) dan anaknya Lael Maccabe (1).

Aksi 1.000 lilin bagi Astri dan Lael ini diinisiasi oleh warga Kupang. 

Bahkan mereka mendatangi rumah duka dan meminta izin kepada orangtua serta keluarga besar Astri, untuk mendampingi aksi tersebut.

Ayah kandung Asri, Saul Manafe yang ikut dalam aksi itu, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat.

Sebab, warga sudah mendukung pengungkapan kasus yang merenggut nyawa anak dan cucunya.

Saul menyebutkan, aksi ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung pihak kepolisian segera mengungkapkan siapa pelaku dan motif di balik kasus tersebut.

"Kami keluarga sangat bersyukur karena sudah terbantu dengan kepedulian dari warga Kota Kupang ini," ujar Saul, kepada sejumlah wartawan, Sabtu malam.

Saul berharap, pihak kepolisian secepatnya menangkap pelaku dan menghukum setimpal dengan perbuatannya.

Dia juga meminta pelaku dihukum berat.

Damaris merasa terpanggil dan mendatangi tempat tersebut untuk mendoakan agar kasus tersebut terungkap.

Ia menyatakan, sebagai seorang perempuan dan seorang ibu, dirinya sangat merasakan kesedihan dari keluarga atas tewasnya Astri dan bayinya secara tak wajar.

Damaris mengutuk keras perbuatan pelaku. Ia berharap polisi segera menangkap dan memberikan hukuman kepada pelaku sesuai perbuatannya.

"Saya sebagai perempuan mengutuk keras perbuatan pelaku. Pelaku pantas dihukum mati," katanya.

Warga lainnya Felensiani (25) juga mengutuk perbuatan sadis pelaku.

Menurutnya, polisi seharusnya sudah menangkap pelaku karena didukung dengan peralatan dan personel yang banyak.

"Untuk melacak pelaku, polisi ahlinya apalagi ada perlatan yang bisa membantu mereka mengungkap sebuah kasus," katanya.

Meski begitu, Felensiana tetap meyakini polisi bisa mengungkap kasus dalam waktu dekat.

"Kami tetap dukung dalam doa agar polisi bisa ungkap semuanya agar memberikan hukunan dan pemebelajaran bagi masyarakat sehingga tidak melakukan tindakan pidana lagi," ujar dia.

Periksa 24 saksi

Kabid Humas Polda NTT Kombes Rishian Krisna, mengatakan, dalam kasus itu pihaknya telah memeriksa 24 orang sebagai saksi.

24 orang saksi yang telah diminta keterangan oleh polisi tersebut merupakan orang yang tahu tentang Astri dan anaknya.

"Sampai saat ini, saksi yang diperiksa sebanyak 24 orang dari berbagai pihak yang dinilai berdasarkan hasil penyelidikan ini patut dan layak untuk dimintai keterangannya," ujar Krisna.


Dalam mengungkap kasus ini, lanjut Krisna, melibatkan Polsek Alak, Polres Kupang Kota dan Polda NTT.

"Saat ini, masih dalam rangka mengidentifikasi korban dulu nanti ke depannya akan kita sampaikan lagi motif maupun pelaku kasus ini," kata Krisna.

Krisna mengatakan, pihaknya sangat hati-hati karena kasus ini menjadi atensi publik.

"Kita tidak bisa mengambil langkah-langkah secara gegabah karena kasus ini mendapat atensi dari publik dan berkaitan dengan nyawa," ujar dia.

"Proses investigasi kasus ini, tentu sangat hati-hati dan cermat sehingga nanti akan memberikan kepastian hukum, keadilan hukum dan pemanfaatan hukum," kata Krisna lagi.

Sebelumnya diberitakan, seorang pekerja operator alat berat, Obetnego Benu (29), menemukan jenazah seorang perempuan dan bayi laki-laki di lokasi penggalian pipa proyek SPAM Kali Dendeng, Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Mayat tanpa identitas itu, ditemukan saat Obet dan rekannya Semi Leonard Toto (21), sedang mengerjakan penggalian tanah untuk saluran pipa air, Sabtu (30/10/2021).

Saat itu, Semi mulanya menginformasikan pada Obet kalau ada bangkai binatang yang terbungkus plastik warna hitam (kantong sampah) dan mengeluarkan bau.

Obet kemudian mengangkat bungkusan plastik itu menggunakan alat berat dan memindahkannya.

Kemudian, Obet pun berusaha membuka bungkusan plastik tersebut.

"Saya kaget karena saat bungkusan terbuka, terlihat sepasang kaki manusia," ujar Obet, kepada sejumlah wartawan, Minggu (31/10/2021).

https://regional.kompas.com/read/2021/11/27/212302678/desak-polisi-ungkap-pembunuh-ibu-dan-bayi-dalam-kantong-plastik-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke