Sindikat Penimbun BBM di Tomohon Ditangkap, 1.700 Liter Solar Diamankan Polisi

KOMPAS.com - Tiga orang yang yang diduga terlibat dalam sindikat penimbun bahan bakar minyak (BBM) di Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut), ditangkap polisi.

Ketiga orang itu berinisial SW (34), RW (43), dan KMT (32).

Kepala Bidang (Kabid) Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, tiga orang tersebut berasal dari luar daerah Tomohon.

"SW dan RW merupakan warga Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow. Sedangkan, KMT warga Tondano Timur, Kabupaten Minahasa," ujarnya, Minggu.

Mereka ditangkap tim Reserse Mobile (Resmob) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Tomohon pada Minggu (21/11/2021) sekitar pukul 12.00 Wita.

"Total solar yang diamankan kurang lebih 1.700 liter," ucap Jules.

Ia menambahkan, solar yang ditimbun itu akan dijual ke wilayah Bitung, Sulut.

“Diduga sindikat ini sudah dua kali beraksi, dan menjual kembali BBM tersebut di wilayah Bitung," ucapnya.

Info itu menyebutkan terdapat beberapa kendaraan yang sering melakukan penimbunan BBM solar di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Tomohon.

Saat penangkapan, polisi memergoki tiga pelaku sedang melakukan penimbunan solar.

Pelaku menimbun solar menggunakan tiga kendaraan, yakni satu unit dump truk dan dua mobil.

"Dari pelaku SW diamankan satu unit dump truck warna putih dan sekitar 700 liter solar," terang Jules.

Dari KMT, polisi mengamankan satu unit mobil warna hitam dan juga sekitar 700 liter solar.

Sedangkan, dari pelaku RW, polisi juga mengamankan satu unit mobil warna hitam dan sekitar 300 liter solar.

Dalam melakukan penimbunan solar, pelaku memodifikasi tangki pada truk dan satu unit mobil. Mereka kemudian mengisikan solar ke dalam tangki dua kendaraan itu.

Mereka juga menimbun solar ke dalam jeriken besar yang ditempatkan di satu mobil lainnya.

Kini, ketiga pelaku beserta barang bukti kendaraan maupun BBM diamankan di Mapolres Tomohon untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Dan kasus ini dalam pengembangan," jelas Jules.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Manado, Skivo Marcelino Mandey | Editor: Aprillia Ika)