Kejadian yang berlangsung pukul 22.00 WIT itu terjadi saat perwakilan pemerintah desa Tamilow dan Desa Sepa sedang bertemu di kantor Bupati Maluku Tengah.
Pertemuan dua perwakilan desa tersebut sebagai upaya mediasi yang dilakukan pemerintah Kabupaten Maluku Tengah untuk mencari solusi guna mengakhiri konflik kedua desa bertetangga yang terjadi beberapa waktu lalu.
“Iya betul tadi malam kantor desa dibakar. Kejadiannya itu sekitar jam 10 malam,” kata Sekretaris Desa Tamilow, Abubakar Lessy kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Rabu (10/11/2021).
Dibakar ketika mediasi berlangsung
Abubakar mengakui, pembakaran kantor desa itu berlangsung saat delegasi dari Desa Tamilow dan Desa Sepa sedang bertemu di kantor Bupati Maluku Tengah.
Mediasi itu dilakukan untuk membahas masalah konflik kedua desa yang terjadi sebelumnya.
“Jadi mediasi sementara jalan kantor desa dibakar. Itu pelakunya warga Tamilow sendiri,” ujarnya.
Padahal saat itu proses mediasi masih membahas soal jumlah kerugian dari kedua desa.
“Ada informasi beredar kalau kita sudah damai padahal kita masih sedang mencari solusi, kita masih bicara soal kerugian yang dialami oleh kedua belah pihak,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan warga Desa Tamilow dan Sepa di Kecamatan Amahai terlibat bentrok di perbatasan kedua desa pada Senin (1/11/2021).
Bentrok yang dipicu oleh masalah sengketa tanah itu menyebabkan seorang warga Tamilow meninggal dunia dan sembilan warga Tamilow lainnya terluka.
Selain itu, belasan sepeda motor milik warga Tamilow juga dirusak saat bentrokan tersebut.
Dua rumah warga di perbatasan dan tanaman umur panjang warga kedua desa juga ikut ditebangi.
https://regional.kompas.com/read/2021/11/10/141944678/warga-bakar-kantor-desa-tamilow-saat-mediasi-berlangsung-di-kantor-bupati