Salin Artikel

Polisi Buru Penyebar Hoaks Terkait Gempa Swarm Salatiga-Ambarawa

Hoaks tersebut berupa rekaman suara dan disebarkan melalui WhatsApp.

Rekaman suara berdurasi 25 detik itu menyebutkan ada beberapa rumah di Kelurahan Muncul, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, roboh.

Beberapa orang juga disebut dilarikan ke rumah sakit dan satu di antaranya tewas.

Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Banyubiru Iptu Subhan mengatakan sudah berpatroli ke lokasi bersama perangkat desa, tokoh masyarakat dan pelaku wisata, ternyata hasilnya nihil.

"Info dalam rekaman suara itu dipastikan tidak benar. Lagipula di Banyubiru tidak ada Desa Muncul, yang ada Dusun Muncul, Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru," ungkapnya, Senin (24/10/2021).

Dijelaskan rekaman suara yang tidak diketahui pembuatnya itu sempat membuat pelaku wisata mengurungkan niat berwisata ke Rowoboni.

Hal ini menurut Subhan disesalkan banyak pihak, terutama pelaku usaha di tempat wisata.

"Beredar juga rekaman klarifikasi dan permintaan maaf bahwa info korban jiwa dan material itu tidak benar, namun kami masih melacak pembuatnya siapa," ungkap Subhan.


Terkait gempa yang terjadi di Salatiga dan sebagian Kabupaten Semarang, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono melalui akun Twitternya menjelaskan gempa tersebut adalah gempa swarm.

Gempa swarm, ungkapnya, adalah serangkaian aktivitas gempa yang bermagnitudo kecil dengan frekuensi kejadian yang sangat sering dan relatif lama di suatu kawasan.

Gempa swarm terjadi tanpa ada gempa utama, seperti pada umumnya gempa utama lebih besar kekuatannya dibandingkan gempa susulan.

Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono melalui akun Twitter-nya @DaryonoBMKG menyampaikan gempa swarm Banyubiru-Ambarawa 23-25 Oktober 2021 baru 34 event.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/25/101839578/polisi-buru-penyebar-hoaks-terkait-gempa-swarm-salatiga-ambarawa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke