Salin Artikel

Cerita Ridwan Kamil Saat Jadi Santri, Kaki Dicium Tikus karena Dikira Ikan Asin

Emil, sapaan Ridwan Kamil, pernah menjadi santri di pesantren yang dikelola keluarganya.

Dia mengenang dunia pesantren penuh dengan makna indah dan berbagai keseruan.

Emil mengatakan, salah satu memori indah saat menjadi santri ketika memasak dan menyantap nasi liwet bersama santri lainnya dan tidur bersama di kobong yang sempit.

"Saya banyak mengikuti kegiatan pesantren dalam bentuk pesantren singkat di pesantren-pesantren di wilayah keluarga saya. Memori terindahnya masak nasi liwet, kemudian tidur di kamar ukuran 3x3 meter, diisi delapan orang sehingga kaki saya keluar dari pintu," kata Emil, seusai memimpin upacara Hari Santri di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jabar, dikutip dari Tribun Jabar, Jumat (22/10/2021).

Emil mengatakan, kakinya yang keluar pintu sempat diendus tikus.


"Saking sempitnya malam-malam, geli-geli, ternyata ada tikus sedang mengira kaki saya adalah ikan asin. Jadi itulah yang saya ingat dan lain-lain memorinya indah," ujar Emil.

Pentingnya hari santri

Saat memimpin upacara, Emil juga menyampaikan pentingnya Hari Santri.

"Hari santri ini sangat penting agar kita bisa terus membawa semangat hubbul wathon minal iman, bahwa bela negara NKRI ini juga bagian dari iman. Resolusi jihad yang dulu disampaikan para ulama di 22 Oktober 1945 di Surabaya itulah yang menjadi penyemangat pada saat pertempuran 10 November yang kita jadikan Hari Pahlawan," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul: Cerita Ridwan Kamil Jadi Santri di Pesantren, Kaki Diendus Tikus saat Tidur di Kobong,

https://regional.kompas.com/read/2021/10/22/183848178/cerita-ridwan-kamil-saat-jadi-santri-kaki-dicium-tikus-karena-dikira-ikan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke