Salin Artikel

Kasus Covid-19 di Jombang Turun Drastis, Relawan Tetap Produksi Jamu Penambah Imun

Meski demikian, berbagai aktivitas untuk menanggulangi dan mengendalikan penyebaran Covid-19 terus dilakukan.

Aktivitas yang tampak terus dilakukan, antara lain kampanye pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan maupun upaya-upaya percepatan vaksinasi.

Selain itu, aktivitas memproduksi jamu herbal penguat imunitas tubuh di masa pandemi Covid-19 juga terus dilakukan oleh para relawan di Kabupaten Jombang.

Para relawan tetap memproduksi jamu herbal penambah imun, seperti yang terlihat pada Rabu (20/10/2021).

Pembuatan jamu herbal itu dilakukan di dapur umum yang dibuka di Rumah Pelayanan Sosial (RPS) Dinas Sosial Kabupaten Jombang.

Sejak 3 Agustus 2021, para relawan yang diinisiasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) membuka dapur umum untuk memproduksi jamu herbal.

Dapur umum itu menyediakan jamu racikan tradisional sebagai suplemen untuk penguatan daya tahan tubuh di masa Pandemi Covid-19.

Jamu sehat penguat imun tersebut diracik dari jahe, kapulaga, kencur, daun srikaya, daun jambu air, serta daun pandan, dan gula aren.

Juru racik jamu herbal penguat imun, Muhammad Nur Cholis menuturkan, sudah banyak masyarakat dari Kabupaten Jombang maupun dari daerah lain yang mengonsumsi jamu itu.

Jamu herbal tersebut berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus corona, membantu penyembuhan pasien Covid-19, hingga membantu proses pemulihan.

"Jamu ini sebagai suplemen untuk penguatan imun tubuh agar tidak mudah terkena Covid-19. Ini jamu sehat untuk kesehatan tubuh," kata Cholis kepada Kompas.com, Rabu (20/10/2021).

Ia mengungkapkan, produksi jamu untuk menambah imun dan meningkatkan kebugaran tubuh di masa pandemi Covid-19 sudah dilakukan sejak Mei 2020.

Jamu herbal itu dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang memerlukan, baik untuk menjaga diri dari infeksi virus corona, maupun yang sedang dalam penyembuhan dan pemulihan.

Awalnya, ungkap Cholis, pembuatan dilakukan di beberapa tempat dengan volume produksi 20 hingga 40 liter per hari.

Seiring waktu, permintaan jamu makin meningkat. Produksi jamu kemudian dipusatkan di Kantor Desa Ceweng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Pada Desember 2020 hingga Februari 2021, volume produksi jamu meningkat dengan rata-rata 40-60 liter per hari.

Kemudian memasuki bulan ketiga 2021, produksi jamu herbal meningkat dengan volume 100-150 liter per hari, seiring dengan peningkatan kasus Covid-19.

"Waktu puncak-puncaknya kasus Covid-19, yakni bulan Juni, Juli, Agustus, produksi perhari antara 600 hingga 800 liter. Semuanya kita berikan gratis, siapa pun yang membutuhkan kita beri," ungkap Cholis.

Sejak 3 Agustus 2021, produksi jamu herbal yang diracik dari berbagai bahan alami tersebut dipindahkan ke dapur umum di RPS Dinas Sosial Kabupaten Jombang.

Adapun relawan yang terlibat untuk membuat jamu herbal di dapur umum, antara lain dari Tagana, ILKJ, Brigade Penolong (Pramuka), maupun Semar.

"Relawan sahabat Tagana dari berbagai elemen, kita bagi dalam dua tim. Satu hari satu tim, besoknya ganti tim kedua yang bertugas," ungkap Hidayat, salah satu relawan Tagana Kabupaten Jombang.

Koordinator relawan dapur umum Agus Wibisono mengatakan, posko dapur umum tetap diaktifkan meski perkembangan kasus Covid-19 saat ini menurun drastis.

"Karena masih banyak masyarakat yang memerlukan jamu, dapur umum tetap kami aktifkan untuk memproduksi jamu sehat," ujar Agus.

Seiring dengan turunnya kasus Covid-19 yang diikuti dengan tidak adanya pasien Covid-19 yang menjalani karantina di tempat Isolasi Terpusat (Isoter) di 21 kecamatan, volume produksi jamu dikurangi.

Saat ini, volume produksi jamu sehat penambah imun rata-rata 200 liter per hari.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Jomban Budi Winarno mengatakan, mengonsumsi jamu herbal merupakan ikhtiar untuk menjaga diri agar tidak mudah terinfeksi Covid-19.

Namun, lanjut dia, kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan masih sangat diperlukan agar benar-benar bisa terhindar dari penularan Covid-19.

"Penting untuk selalu menjaga imun, di samping tetap disiplin untuk pakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak," kata Budi.

Selain itu, lanjut dia, vaksinasi Covid-19 juga perlu segera dilakukan bagi siapa saja yang belum mendapatkan suntikan dosis vaksin.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/21/133604078/kasus-covid-19-di-jombang-turun-drastis-relawan-tetap-produksi-jamu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke