Salin Artikel

Borobudur Marathon 2021 di Magelang Dipastikan Terapkan Prokes Ketat, Kesehatan Pelari Dicek Rutin

Acara yang mengusung tema Symphony of Energy dengan semangat Saiyeg Saeka Praya ini ingin mewujudkan semangat maju bersama untuk menuju perubahan yang lebih baik, berarti dan berkelanjutan.

Ajang lari ini akan dibagi tiga program yakni Borobudur Marathon Virtual Challenge (BMVC) 2021, Borobudur Marathon Elite Race 2021 bagi 50 pelari elite, dan Bank Jateng Tilik Candi 2021 terbatas bagi 128 pelari umum di area Candi Borobudur, Magelang.

Seluruh kegiatan dalam Borobudur Marathon 2021 dipastikan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Tim medis Borobudur Marathon, Dokter Wawan Budisusilo mengatakan protokol kesehatan dalam perlombaan dipastikan akan menerapkan secara ketat.

"Belajar dari pengalaman tahun lalu, kita berhasil menyelenggarakan dengan aman dan sukses. Kita aware dengan masalah kesehatan. Maka protokol kesehatan tahun ini akan kita maksimalkan sehingga tidak perlu khawatir," ujar Wawan dalam acara ”Borobudur Marathon Menyapa Jateng” di Kampung Kopi Banaran yang disiarkan live di instagram @borobudur.marathon Sabtu (9/10/2021).

Prosedur ketat sebelum lomba hingga usai lomba

Secara teknis, kata dia prosedur ketat diterapkan pada saat sebelum lomba, saat lomba, maupun setelah lomba.

"Kita cek rutin secara harian para peserta, seperti kondisi tubuh, obat-obatan yang diminum, gejala-gejala, hingga riwayat terpapar Covid-19 atau tidak. Jadi kita bisa pantau secara rutin," jelas Wawan.

Selain itu, jumlah peserta umum juga dibatasi hanya 128 orang untuk menghindari terjadinya kerumunan.

”Di dalam area Candi bentuknya loop, kita batasi peserta untuk menerapkan protokol kesehatan. Kami pastikan, di area tersebut sebisa mungkin tidak terlalu banyak orang. Bisa saling menjaga jarak. Tentunya di teknis akan dijelaskan lebih lanjut supaya tidak terjadi crowd yang berlebihan," katanya.


Ada gelembung karantina

Wawan mengungkapkan prosedur event lari khususnya Elite Race dan Tilik Candi memang tidak jauh berbeda.

Sebelum lomba, para peserta harus sudah divaksin dan tes antigen atau PCR dengan hasil negatif Covid-19.

Saat di lokasi, peserta juga akan kembali dites PCR, untuk kemudian memasuki gelembung karantina.

"Seperti tahun lalu, lingkungan dalam gelembung akan steril dari orang-orang yang berasal dari luar. Tapi para peserta tetap bisa latihan di area gelembung. Sehingga pelari umum juga bisa menyaksikan lomba lari elite pada Sabtu," ujarnya.

Selanjutnya, setelah lomba, panitia juga tetap akan memastikan kondisi kesehatan perserta.

”Sebelum pulang, tetap ada tes PCR untuk memastikan kondisi peserta aman dan tidak menjadi sumber penularan. Bagaimanapun, kita juga harus bertanggung jawab kepada pemerintah,” ucap Wawan.

Jumlah peserta dibatasi

Kepala Divisi Dana dan Jasa Bank Jateng Hari Suseno, mengatakan peserta umum dibatasi sebanyak 128 karena masih tahap awal penyelenggaraan event di masa pandemi.

Sehingga, diharapkan penyelenggaraan event selanjutnya akan bertambah secara bertahap.

"Jadi kita lihat dulu positioningnya. Karena kan kita memang baru mulai merangkak baik. Memang ini tahap awal nanti kita lihat hasilnya untuk kita review. Harapannya kita sehatkanlah Jawa Tengah," kata Hari.

Hari mengakui bahwa para pelari sudah rindu lari bersama-sama, akan tetapi di masa pandemi memang belum memungkinkan.

”Kita udah kangen banget lari rame-rame seperti dua tahun lalu. Jadi untuk tetap bisa jalan, yang utama adalah happy, prokes tetap dijaga. Maka, mari sehatkan Jateng untuk Indonesia. Kita berkomitmen dengan itu,” katanya.

Adapun dalam acara "Borobudur Marathon Menyapa Jateng" juga digelar fun run yang diikuti para pelari dari 9 komunitas lari di Semarang dan sekitarnya.

Mereka berlari bersama sejauh 5 km mengelilingi kebun kopi di Kampung Kopi Banaran, Bawen.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/10/090927478/borobudur-marathon-2021-di-magelang-dipastikan-terapkan-prokes-ketat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke