Salin Artikel

KONI Jatim Minta Pemkot Surabaya Pertimbangkan Ulang Aturan Karantina Usai PON XX Papua

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua Harian KONI Jawa Timur M. Nabil mempertanyakan surat yang dikeluarkan oleh BPB Linmas Kota Surabaya terkait kewajiban karantina selama lima hari bagi atlet dan official usai mengikuti PON XX Papua.  

Menurut Nabil, para atlet maupun official yang berangkat ke PON XX Papua itu sudah melakukan pemeriksaan kesehatan sehingga tak perlu lagi melakukan karantina.

"Pemkot Surabaya seharusnya mempertimbangkan kebijakannya, karena sebelum berangkat atlet Jatim sudah swab PCR. Saat mau tanding di-swab antigen. Menjelang kepulangan harus swab PCR lagi," ujar Nabil saat dikonfirmasi, Selasa (5/10/2021).

Selain itu, kata Nabil, kebijakan karantina tersebut juga menunjukkan diskriminasi terhadap daerah pelaksanaan PON XX Papua.

"Kenapa hanya kepulangan yang dari Papua saja yang harus dikarantina? Apakah Papua belum steril dari Covid-19 dibandingkan daerah lain. Hal ini akan menjadi sensitif dan membuat tersinggung karena hanya Pemkot Surabaya saja yang seperti ini," ucap Nabil.

Berkaca dari daerah lainnya, lanjut Nabil, kedatangan pesawat dari Papua ke tempat lain selain Surabaya, tidak diberlakukan isolasi.

"Yang dari Papua kalau landing di daerah lain di Indonesia tidak pakai karantina. Seandainya ada atlet positif Covid-19, sudah disiapkan tempat isoman dan pasti tidak bisa pulang sampai dinyatakan negatif lagi hasilnya," ungkap Nabil.

Oleh karena itu, Nabil mengingatkan kepada Pemkot Surabaya untuk kembali mempertimbangkan kebijakan tersebut.

"Untuk dipertimbangkan lagi kebijakan yang dapat menimbulkan masalah baru antara Jawa Timur dan Papua," ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, Pemkot Surabaya mengeluarkan SE tentang Pelaksanaan Karantina bagi Atlet dan Official yang berlaga di PON XX Papua 2021.

Kebijakan tersebut dikeluarkan dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya serta sebagai bentuk perlindungan terhadap atlet dan/atau official, keluarga dan lingkungan masing-masing.

Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto menyebut bahwa kebijakan tersebut dibuat semata-mata untuk memperhatikan kesehatan para atlet yang telah berlaga di ajang PON XX Papua 2021.

"Ini adalah upaya kita untuk memperhatikan kesehatan para atlet kota Surabaya, pasca kepulangan dari Papua," kata Irvan saat dikonfirmasi, Selasa (5/10/2021).

Ia meminta kepada publik untuk tidak menafsirkan dengan cara negatif tentang kebijakan yang dikeluarkan Pemkot Surabaya.

Meski demikian, ia mengaku masih akan meninjau kembali kebijakan tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/05/213227678/koni-jatim-minta-pemkot-surabaya-pertimbangkan-ulang-aturan-karantina-usai

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke