Salin Artikel

Patung Bung Karno di Polder Stasiun Semarang Tawang Diresmikan, Ganjar: Simbol Gelora Generasi Muda

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Monumen Patung Bung Karno di tengah polder Stasiun Semarang Tawang merupakan simbol gelora generasi muda.

Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri acara peresmian patung Presiden RI pertama di polder Stasiun Semarang Tawang secara daring, Rabu (29/9/2021) sore.

Dalam kesempatan itu, Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri meresmikan monumen patung Bung Karno melalui daring.

Ganjar menekankan kembali cerita yang disampaikan oleh Megawati Soekarnoputri tentang bagaimana perjalanan Soekarno muda sampai menjadi presiden itu penuh tantangan.

"Patung Bung Karno diceritakan menggambarkan di usia ke-52 tahun saat itu, muda bersemangat. Memberi pembelajaran generasi muda seperti disampaikan Ibu (Megawati) bagaimana perjalanan Soekarno muda sampai menjadi presiden penuh dengan tantangan. Kenapa Bung Karno memanggil pemuda kita Bung! Dan itu memberi gelora di anak muda," jelas Ganjar.

Ganjar mengungkapkan bagaimana peran tokoh-tokoh bangsa saat itu yang bersama-sama membidani lahirnya Republik Indonesia.

"Patung ini kita harapkan menjadi semangat anak muda untuk berpikir ideologi, berpikir kebangsaan, dan bagaimana seorang pemimpin yang mau merasakan penderitaan rakyatnya, untuk itu tokoh Soekarno sangat luar biasa. Sekaligus beliau berani menantang dunia sehingga hampir seluruh pidato-pidatonya, speech-nya di dunia internasional selalu membikin orang terbelalak, ternganga, dan respek betul karena kecerdasan beliau. Anak muda mesti paham," kata Ganjar.

Ganjar menambahkan, keberadaan patung Soekarno setinggi 18,5 meter itu juga memberikan satu nilai estetika bersejarah dengan lansekap Stasiun Tawang dan Kota Lama Semarang.

Hal itu juga mengingatkan bagaimana perjalanan sejarah Republik Indonesia dengan perkeretaapian di Indonesia.

"Ini tidak lepas dari peran PT KAI yang membangun itu, seniman dari Bali (Ketut Winata) yang sudah mengukir sangat bagus. Sampai Bu Mega tadi cerita bagaimana sejarah perkeretaapian dicuplik dari pidato Bung Karno. Itu sebuah cerita yang menunjukkan bagaimana pemahaman Bu Megawati pada sejarah perjuangan bangsa sampai sejarah perjuangan kereta api," katanya.

Dalam sambutannya Megawati Soekarnoputri memang menceritakan sejarah awal kemerdekaan tepatnya Juni 1946.

Waktu itu pemerintahan Republik Indonesia harus dipindah ke Yogyakarta.

Jawatan kereta api yang dulu bernama TNKA atau PJKA tersebut menyediakan dua kereta sekaligus untuk membawa pemerintahan dari Jakarta ke Yogyakarta.

Megawati juga mengutip pidato Bung Karno yang berupa pantun.

"Ada satu pidato khusus dari Bung Karno tentang revolusi dan kereta api. Bunyinya 'Siapa bilang saya dari Tegal, saya dari Majalengka. Siapa bilang revolusi kita gagal sebab kita punya TNKA (PJKA)," kata Megawati.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/30/131532578/patung-bung-karno-di-polder-stasiun-semarang-tawang-diresmikan-ganjar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke