Salin Artikel

5 Hal Soal Sekapuk, Desa Miliarder di Gresik yang Dulu Tertinggal, Kini Miliki 5 Mobil Mewah yang Dibeli Tunai

Saat itu Khofifah mengatakan konsep wisata Setigi adalah out of the box atau tidak umum.

Obyek wisata Setigi terdiri atas Selo berarti batu, Tirto berarti air, dan Giri memiliki arti bukit.

"Konsep wisata Setigi ini out of the box. Di era sekarang, kita memang dituntut berpikir out of the box untuk percepatan pembangunan perekonomian desa, jangan berpikir linier," ujar Khofifah saat itu.

Desa Sekapuk dulu masuk kategori desa tertinggal. Selain itu kesenjangan sosial di desa tersebut sangat tinggi dan rawan konflik.

Namun saat ini Desa Sekapuk yang memmiliki 6.000 warga itu mendeklarasikan sebagai desa miliarder dengan pendapatan asli desa mencapai Rp 3,412 miliar.

Berikut 5 hal tentang Desa Sekapuk yang menarik untuk diketahui:

Nama tersebut berasal dari kata selo yang berarti batu, tirto yang berarti air dan giri yang berarti bukit.

Dengan latar belakang pemandangan bukit batu kapur yang instagramable, wisata Setigi menjadi primadona bagi warga Gresik dan sekitarnya seperti Surabaya, Sidoarjo, Lamongan hingga Tuban.

Abdul Halim bercerita lokasi lahan Setigi dulunya ada tempat sampah yang ia bersihkan dan rapikan.

"Dulu lahan wisata Setigi hanyalah tempat sampah. Saya coba bersihkan dan rapikan. Bahkan di awal pembangunan Setigi, ada fasilitas warga yang dibakar warga," ujar dia.

Ia mengaku butuh proses yang panjang untuk mengubah wajah desa tempat kelahirannya. Bahkan menurutnya saat ia sudah menjabat sebagai kepala desa, masih ada warga yang belum bisa menerimanya.

"Masih ada sentimen itu wajar," ujar pria yang kini belum genap berusia 40 tahun itu.

Dalam waktu 3 tahun, ia bisa membuka lapangan kerja untuk 899 kepala keluarga yang bergerak di bidang jasa dan UMKM produk makanan minuman.

Hal tersebut seiring dengan semakin tingginya jumlah pengunjung ke wisata Setigi.

"Alhamdulillah dari masyarakat yang pendapatan awalnya Rp 400.000 sebulan bisa menjadi kisaran Rp 6-7 juta perbulan," ujar Abdul Halim.

Ia mengaku punya resep 'gila' yang merupakan akronim dari gagasan, ide, langsung dan aksi.

"Resepnya tidak sulit semua kegiatan harus gila (gagasan, ide, langsung, aksi). Jangan terlalu lama dibahas," ucap dia.

Lima unit usaha itu adalah Wisata Setigi, unit Perusahaan Air Masyararakat (PAM), usaha multi jasa yang melayani simpan pinjam masyarakat, pengolahan sampah masyarakat, dan pengelolaan tambang.

Menurut Khofifah, program yang telah dikembangkan oleh Pemerintah Desa Sekapuk diharaplan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Jawa Timur dalam rangka pengembangan ekonomi pedesaan pasca-pandemi Covid-19.

"Mudah-mudahan bisa dikembangkan, areanya juga masih sangat luas. Lokasi wisata ini sangat instagramble, dan banyak angle tempat wisata, ada 24 titik spot," ujar dia.

"Dari usaha-usaha tersebut, tahun lalu Bumdes berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 7 miliar, sehingga mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) sebanyak Rp 2,047 miliar," kata Asjudi.

Tahun ini pihaknya menargetkan laba Bumdes meningkat menjadi Rp 9,9 miliar dan menyumbang PAD desa sebesar Rp 3,412 miliar.

Lima kendaraan tersebut adalah Alphard untuk Pemdes, Grand Livina untuk kelompok ibu-ibu PKK, Mazda Double Cabin untuk wisata, Expander untuk BUMDes, dan satu unit mobil ambulans standar Covid-19.

Menurut Abdul Halim, mobil mewah tersebut adalah bagian dari apresiasi pemerintah desa kepada warganya.

"Ini sebagai bukti bahwa warga Desa Sekapuk mampu bangkit dan sukses seperti sekarang," kata Abdul Halim.

Mereka yang mendapatkan beasiswa berasal dari jenjang SD, SMP hingga SMA termasuk mahasiswa.

Tahu ini pihak Bumdes menargetkan laba bertambah dari Rp 7 miliat menjadi Rp 9,9 miliar. Termasuk juga target PAD dari Rp 2,47 miliar menjadi Rp 3,412 miliar.

Beberapa rencana pengembangan usaha yang belum terealisasi antara lain, pembangunan hotel apung berbentuk kapal cargo di pesisir pantai Desa Sekapuk.

Serta pembangunan komplek wisata agropolitan hingga pembangunan gedung serbaguna memanfaatkan yang memanfaatkan aset tanah bengkok desa seluas 3 hektare.

"Karena itu kami sedang mencari pinjaman Rp 100 milliar dari perbankan. Kami yakin pasti bisa bayar. Siteplannya sudah ada," terang dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal | Editor : Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/23/071700178/5-hal-soal-sekapuk-desa-miliarder-di-gresik-yang-dulu-tertinggal-kini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke