Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Ibu di Jepara Dibunuh Anak Kandungnya | Pakaian Bekas dari Timor Leste Diselundupkan ke Indonesia

Sebelum meninggal, sang ibu berpesan khusus kepada tersangka agar mengatakan jika ia tusuk orang gila dan bukan oleh anaknya.

Sementara itu di Kabupaten Belu, NTT, petugas menemukan lima karung berisi pakaian bekas yang diselundupkan dari Timor Leste ke Indonesa.

Karung-karung berisi ratusan pakaian bekas tersebut disembunyikan di bawah tumpukan ranting pohon.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:

Namun, menurut polisi, korban sempat meminta anaknya untuk tidak mengaku telah melukai dan membunuh dirinya.

"Sebelum meninggal dunia, ibunya berpesan khusus kepada tersangka. Sampaikan ke orang-orang, aku ditusuk orang gila yang masuk rumah dan bukan kamu," ungkap Kasatreskrim Polres Jepara AKP M Fachrur Rozi saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Selasa (21/9/2021

Dari hasil penyelidikan, MF sempat menuruti permintaan terakhir korban tersebut.

"Tersangka sempat berbohong kepada tetangganya jika ibunya ditusuk orang gila. Namun, setelah kami interogasi, tersangka mengakui telah menganiaya ibunya," terang Rozi.

Di hadapan polisi, MF membunuh sang ibu karena kesal sering dimarahi dan dianggap malam bekerja.

Menurut Kepala Dinkes Purbalingga Hanung Wikantono, SMPN 5 Mbrebet sempat melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) sebelum ada keputusan Satgas Covid-19.

“Sudah berlangsung (PTM) selama satu-dua minggu, terus ada yang bergejala dan banyak yang mengalami hal serupa, demam, flu,” kata Hanung.

Dari temuan itu, kepala sekolah berinisiatif menghubungi dinkes untuk melakukan rapid test antigen secara massal.

Dari 350 sampel usap, 90 siswa menunjukkan hasil positif Covid-19. Mereka kemudian menjalani isolasi terpusat di gedung sekolah untuk mengantisipasi klaster baru di Purbalingga,

Formasi yang tidak ada pelamar tersebut adalah Ahli Pertama Instruktur (Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja), Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa (Bagian Pengadaan Barang dan Jasa), Terampil-Penyehatan Lingkungan (DPUPR), Terampil-Teknisi Elektromedis (Dinkes).

Selanjutnya, Terampil-Arsipasir untuk Dinas Pangan, DP3A, BKD, Bappeda, Dinas Kependukkan dan Catatan Sipil, Dinkes, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Perhubungan, Inspektorat, Satpol PP, dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Kemudian, Ahli Pertama-Epidemolog Kesehatan di Puskesmas Cebongan, Kalicacing, Mangunsari, Sidorejo Lor, dan Tegalrejo. Selain itu Ahli Pertama Penyuluh Kesehatan Masyarakat di Dinas Kesehatan.

Tahun depan, formasi yang kosong tersebut akan kembali diajukan untuk pengisian.

Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mengatakan, timnya telah bertemu dengan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, yang diberi mandat oleh Presiden Joko Widodo untuk menghandel persoalan tersebut.

Ia membenarkan telah menerima surat dari Akademi TNI yang kana menggunakan lahan kantor wali kota untuk rencana kegiatan Diktuk Taruna.

Akademi TNI beralasan, penggunaan lahan sangat diperlukan itu agar pendidikan kegiatan Menchandra Akademi TNI bisa lebih optimal.

Melalui surat itu, Akademi TNI meminta Pemkot Magelang agar segera menjadwalkan pengosongan aset tersebut.

Saat itu petugas patroli melihat tumpukan karung yang ditutup dengan ranting-ranting pohon. Setelah dicek dan diperiksa, ternyata karung tersebut berisi pakaian bekas layak pakai.

Disinyalir, baju-baju tersebut diselundupkan dari Timor Leste melalui jalan darat dan akan di jual di sekitar Pasar Atambua, ibu kota Kabupaten Belu.

Hasil temuan barang pakaian bekas tersebut kepada Danpos Motaain.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: M Iqbal, Dian Ade Permana, Ika Fitriana, Sigiranus Marutho Bere | Editor : Michael Hangga Wismabrata, Dony Aprian, Dony Aprian, Teuku Muhammad Valdy Arief, Robertus Belarminus)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/23/055500778/-populer-nusantara-ibu-di-jepara-dibunuh-anak-kandungnya-pakaian-bekas-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke