Salin Artikel

Pelaku Perampokan Toko Emas di Medan Ditangkap, Kapolda Sumut: Mereka Terlatih

MEDAN, KOMPAS.com - Aksi perampokan di dua toko emas di Pasar Tradisional Simpang Limun, Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada Kamis (26/8/2021) diketahui direncanakan dengan baik oleh para pelaku.

Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan dalam konferensi pers di Mapolda Sumut pada Rabu (15/9/2021), para pelaku sebelumnya berpengalaman melakukan perampokan.

Dikatakannya, otak perampokan itu seorang pria yang menjadi DPO Polda Riau, yakni Hendri Tampubolon (38) yang tewas karena menyerang dan hendak melarikan diri saat rekonstruksi di Batang Kuis, Deli Serdang, sekitar tiga hari yang lalu.

Hendri mengajak tiga orang berinisial FA, PS dan PR yang dipertemukan oleh D. 

Selanjutnya, Hendri menyuruh tiga orang yang direkrutnya itu untuk mengobservasi di Pasar Tradisional Simpang Limun Medan, dalam menentukan toko besar yang akan menjadi sasaran perampokan.

Adapun observasi itu dilakukan pada Rabu (25/8/2021) siang. Setelah observasi, Hendri memutuskan perampokan akan dilakukan pada Kamis (26/8/2021) siang. 

Kemudian, lanjut Panca, Hendri mempersenjatai mereka dengan senjata api jenis FN. Sementara Hendri sendiri memegang senjata laras panjang dan senjata api jenis revolver tidak digunakan.

Mereka kemudian berangkat dari rumah D menuju lokasi.

"Dari fakta yang ditemukan, hasil penyelidikan bahwa kegiatan ini terencana dengan baik. Kenapa demikian, yang pertama, sebelum melakukan (perampokan) mereka observasi," ungkap Panca.

Kedua, lanjut Panca, seluruh pelaku menggunakan atau melapisi tangannya dengan hansaplas dengan tujuan sidik jarinya tidak terlihat oleh polisi.

Kemudian kendaraan yang digunakan juga merupakan hasil kejahatan. Hendri menggunakan sepeda motor hasil perampokan di Rokan Hulu, lalu dibawa ke Medan. 

Sedangkan FA dan PR menggunakan sepeda motor yang juga hasil pencurian dengan kekerasan di kawasan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada tanggal 20 Agustus 2021. 

Pihaknya menyelidiki dengan dukungan rekaman CCTV baik yang ada di Pemerintah Kota Medan, Dinas Perhubungan Kota Medan maupun Polda Sumut sendiri.

Adapun rekaman CCTV, kata dia, menjadi salah satu bukti yang tidak terbantahkan. 

"Itu CCTV kita kumpulkan dari seluruh jalan di Kota Medan sehingga bisa disimpulkan tersangka di mana larinya, di mana mereka bagi atau serahkan hasil kejahatan itu lalu berpencar," katanya.

Polisi mengantongi rekaman CCTV keberangkatan para pelaku dari rumah D menggunakan dua sepeda motor yang melintas di Jalan Menteng melewati Jalan Seksama, Jalan Afnawi Harahap, hingga Pasar Tradisional Simpang Limun.

Rekaman CCTV juga merekam aktivitas pelaku saat tiba di parkiran, kemudian PR dan Hendri berjalan di paling depan, kemudian FA dan PS mengikuti di belakangnya. 

Begitu pun, saat mereka berjalan menuju toko sasaran dan sempat batal karena ada seseorang berkaos cokelat yang dicurigai sebagai polisi kemudian memutar balik dan beraksi, lalu melarikan diri.

Bahkan, lanjut Panca, pihaknya juga menemukan rekaman CCTV saat salah satu pelaku membeli hansaplas di minimarket.

"Kasus ini lengkap, pelakunya, kita bisa yakinkan dan buktikan bahwa pelaku tidak libatkan anggota TNI atau Polri," katanya.

Panca melanjutkan, dari hasil penyelidikan, mereka melakukan aksi perampokan hanya dalam waktu 3 menit.

Sedangkan saat para pelaku tiba di pasar dan pergi setelah melakukan aksinya dalam waktu 8 menit.

"Kita lihat ini orang-orang yang terlatih. Dari hasil keterangan, bahwa memang sebelumnya mereka latihan singkat. Tingginya meja dipelajari, setinggi pinggang, dilatih. Juga menyiapkan hansaplas," katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/09/15/235438578/pelaku-perampokan-toko-emas-di-medan-ditangkap-kapolda-sumut-mereka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke