Salin Artikel

Berdiri Saat Pandemi, Sekolah di Garut Ini Punya Perpustakaan Digital

Masa pandemi Covid-19 membuat 19 orang siswa angkatan pertama belum bisa melakukan pembelajaran tatap muka secara maksimal.

Namun, setelah Garut menerapkan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2, pembelajaran tatap muka secara terbatas mulai diperbolehkan.

Selama mengalami sistem belajar secara online, pihak sekolah mencoba terus berinovasi untuk menghadirkan fasilitas pendidikan yang memadai.

Hal tersebut demi memudahkan para muridnya belajar.

Dewi Ranti Menasari, Kepala SDIT Uwais Al Qorni, Dewi Ranti Menasari mengatakan, salah satu inovasi yang dilakukan adalah menyediakan perpustakaan digital yang bisa diakses dengan mudah di manapun.

Perpustakaan digital yang disediakan merupakan hasil kerja sama dengan Gramedia yang ada di Garut.

Semua buku digital yang disediakan merupakan buku-buku koleksi toko buku Gramedia.

“Semua aktivitas perpustakaan ada di ponsel, bisa diakses dari ponsel. Mau pinjam buku, baca buku, hingga mengembalikan buku, semua sudah diatur aplikasinya,” kata Dewi kepada Kompas.com, Rabu (15/9/2021).

Dewi mengatakan, perpustakaan digital ini sangat memudahkan pihaknya dalam mengembangkan potensi anak.

Apalagi, buku-buku yang akan disiapkan dalam perpustakaan digital bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

Pihak sekolah juga bisa memantau aktivitas tiap siswa di perpustakaan digital tersebut.

“Jadi kita bisa tahu, buku apa yang dipilih siswa, seberapa aktif siswa mengakses fasilitas perpustakaan,” kata dia.


Saat ini, menurut Dewi, aplikasi perpustakaan digital yang digunakan sekolahnya memang baru tahap pengenalan kepada para guru-guru, belum sampai ke murid dan orangtua.

“Aplikasinya bisa untuk 500 pengguna, karena memang kita pilih paket yang paling rendah. Jumlah bukunya memang terbatas, sekarang ada 95 buku lebih, tapi nanti kita bisa tambah dengan membeli buku digital Gramedia,” kata Dewi.

Para guru yang sudah mencoba program perpustakaan digital merasa sangat terbantu.

Apalagi, mengakses buku yang menjadi kebutuhan kini semakin praktis.

“Jadi kita bisa baca buku di manapun tanpa membawa-bawa bukunya, cukup buka ponsel saja. Jadi bukunya awet dan semua sistem administrasi perpustakaan sudah lengkap di aplikasinya,” kata Dewi.

Tim Gramedia Garut mendukung tiap sekolah menerapkan perpustakaan digital.

Lewat perpustakaan digital ini, pengelola perpustakaan bisa memilih buku yang akan disediakan.

Gramedia telah menyediakan buku dari 700 penerbit, baik dari Gramedia sendiri maupun penerbit di luar Gramedia.

“Mau buku pelajaran, non-pelajaran, majalah, hingga koran pun bisa ada. Buku digital ini harganya bisa lebih murah dari buku biasa,” kata tim Gramedia Garut.

Saat ini, beberapa sekolah juga sudah mulai bekerja sama dengan Gramedia untuk menyediakan perpustakaan digital.

Bahkan, sekolah-sekolah di Jakarta menggunakan paket premium hingga aplikasi perpustakaan miliknya muncul di Play Store, meski aksesnya hanya untuk siswa dan guru di sekolah.

Dengan paket premium, nama aplikasinya bisa sesuai permintaan.

Bahkan, perusahaan-perusahaan besar juga sudah mulai menyediakan perpustakaan digital bagi para karyawan.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/15/185821478/berdiri-saat-pandemi-sekolah-di-garut-ini-punya-perpustakaan-digital

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke