Salin Artikel

Sejumlah Siswi di Jember Dinikahkan Selama Sekolah Daring, Pelajar Minta Presiden Izinkan PTM

Para siswa itu menikah sebelum lulus sekolah karena berbagai alasan, salah satunya desakan orangtua.

Menaggapi hal itu, ratusan pelajar SMK IBU Pakusari, Kabupaten Jember, menyampaikan pernyataan terbuka pada Rabu (8/9/2021).

Pernyataan itu berisi permintaan kepada Presiden Jokowi, Menteri Pendidikan Kebudayaan dan Riset Teknologi RI, Gubernur Jawa Timur, dan Bupati Jember agar segera mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM).

Pengasuh Pondok Pesantren IBU, Hafidi menjelaskan, aksi yang dilakukan para pelajar tersebut merupakan sebuah petisi. Mereka meminta PTM segera dilakukan di Indonesia, terutama di Jember.

Sebab, sejumlah siswa yang bersekolah di SMK IBU Pakusari ada yang menikah selama proses belajar daring digelar.

“Ada anak-anak kami yang menikah karena pembelajaran dari rumah,” terang dia.

Menurut dia, sudah ada dua pelajar dari kelas XII dan satu pelajar dari kelas XI yang menikah.

Padahal, sekolah yang didirikannya sudah membuat surat perjanjian dengan para pelajar dan wali murid agar tidak berhenti sekolah, apalagi untuk menikah.

“Mereka harus menyelesaikan sekolah hingga lulus, dan tidak boleh menikah,” kata dia.

Anggota DPRD Kabupaten Jember ini menilai pelajar tersebut menikah karena alasan yang sudah tidak bisa ditunda, seperti desakan orang tua mereka.

Apalagi, para pelajar tersebut berasal dari perdesaan yang masih kerap memiliki budaya nikah dini.

Hafidi tak ingin para pelajar berhenti sekolah karena menikah terlebih dahulu. Untuk itulah, ia memulai kebijakan PTM lebih awal, yakni pada Maret 2021.

"Karena pembelajaran daring itu, murid saya putus sekolah,” tegas dia

Padahal, politisi PKB ini mengaku sudah berupaya sekuat tenaga agar para santrinya tidak putus sekolah dan tidak menikah dini. Seperti menerapkan sekolah gratis bagi keluarga tidak mampu.

Selain itu, sekolah juga menyediakan bus antar jemput bagi siswa yang tidak mondok di pesantren. Mereka berasal dari daerah sekitar Kecamatan Pakusari.

Ia bersama para pelajar meminta agar PTM bisa segera diterapkan. Apalagi, para santri yang diasuhnya sudah mendapat vaksin semua.

“Ada sekitar 5.000 anak yang sudah divaksin, karena itu mereka membuat petisi itu,” tambah dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/09/124622578/sejumlah-siswi-di-jember-dinikahkan-selama-sekolah-daring-pelajar-minta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke