Salin Artikel

Jembatan Ciberang Akhirnya Dibangun, Setelah 2 Tahun Terputus Dihantam Banjir Bandang Lebak

Jembatan yang menghubungkan Cipanas, Citorek hingga Warungbanten itu sebelumnya putus pada awal 2020 lalu karena banjir bandang.

Sejak putus, akses jalan di lintas provinsi hanya mengandalkan jembatan darurat yang berulang kali rusak terseret arus sungai yang meluap.

Gubernur Banten, Wahidin Halim mengatakan jembatan itu ditargetkan akan selesai dibangun dan bisa digunakan pada akhir tahun ini.

"Jadi ibu-ibu dan bapak-bapak mohon bersabar, jembatan ini kita bangun Insya Allah selesai 23 Desember," kata Wahidin saat peletakan batu pertama pembangunan jembatan Ciberang, Rabu (8/9/2021).

Wahidin mengatakan, jembatan ini merupakan prioritas pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Banten.

Jembatan ini menjadi satu-satunya akses bagi warga di empat kecamatan di sepanjang Cipanas hingga Warungbanten.

Jembatan ini juga menjadi akses menuju tempat wisata unggulan Kabupaten Lebak dan Banten yakni kawasan negeri di atas awan Gunung Luhur di Citorek.

Selain membangun jembatan, di sepanjang jalan Cipanas-Warungbanten juga tengah dilakukan perbaikan di sejumlah titik di jalan yang longsor.

Proyek penanganan jalan dan jembatan ini dilakukan oleh PT Jaya Konstruksi.

"Nilai kontraknya Rp 150 miliar lebih," kata Wahidin.


Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten, Arlan Marzan mengatakan, jembatan akan dibangun dengan kontruksi lengkung dengan bentang 80 meter.

Jembatan juga akan didesain lebih kokoh dimana tahan banjir ketika aliran sungai Ciberang meluap.

Dia optimistis pengerjaan bisa selesai tepat waktu dan Desember jembatan tersebut bisa dilintasi oleh masyarakat

"Kita sudah lakukan simulasi, prinsipnya kita yakin akhir Desember selesai," kata dia.

Menyambut pembangunan jembatan secara permanen, warga Lebakgedong mengaku bahagia. Pembangunan jembatan itu disebut ditunggu oleh masyarakat setempat.

"Hari ini kita masyarakat di Ciladaeun berbahagia sekali, berbunga-bunga warga semuanya, karena ini sudah ditunggu oleh kami hampir dua tahun," kata Kepala Desa Ciladeun Yayat Dimyati.

Yayat mengatakan, sejak jembatan putus, warga disulitkan karena tidak ada akses untuk menyebrangi sungai. Memang ada jembatan darurat, namun tidak bisa dilintasi saat sungai meluap.

Untuk bisa pergi ke pusat kota ke Ibukota Lebak di Rangkasbitung, warga di seberang sungai, kata Yayat, harus memutar puluhan kilometer ke jalan alternatif yang kondisinya jalannya juga tidak bagus.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/08/210446478/jembatan-ciberang-akhirnya-dibangun-setelah-2-tahun-terputus-dihantam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke