NEWS
Salin Artikel

Profil dan Sejarah Lahirnya Kota Ambon

Profil Kota Ambon

Lahir 7 September 1575

Luas wilayah daratan 359,45 km persegi dan lautan 17,55 km persegi

Batas wilayah

Timur: berbatasan dengan Petuanan Desa Suli dari Kecamatan Salahutu (Kabupaten Maluku Tengah)

Selatan: berbatasan dengan Laut Banda

Barat: berbatasan dengan Petuanan Desa Hatu dari Kecamatan Leihitu Barat (Kabupaten Maluku Tengah)

Utara: berbatasan dengan Petuanan Desa Hitu, Hila dan Kaitetu dari Kecamatan Leihutu (Kabupaten Maluku Tengah)

Jumlah kecamatan

Ambon terbagi menjadi 5 kecamatan, yaitu:

  1. Kecamatan Nusaniwe
  2. Kecamatan Sirimau
  3. Kecamatan Leitimur Selatan
  4. Kecamatan Teluk Ambon Baguala
  5. Kecamatan Teluk Ambon

Jumlah desa dan kelurahan

Ambon terdiri dari 30 desa/negeri dan 20 kelurahan.

Portugis sendiri datang ke Kota Ambon untuk pertama kalinya pada tahun 1513.

Dikutip dari buku Asal-usul Kota-kota di Indonesia Tempo Doeloe yang disusun oleh Zenuddin HM, disebutkan setelah Belanda menguasai Kepulauan Maluku dan Ambon khususnya dari tangan Portugis, benteng tersebut menjadi pusat pemerintahan beberapa Gubernur Jenderal Belanda.

Benteng Portugis itu juga digunakan untuk mengontrol aktivitas kongsi dagangnya yang terkenal dengan nama Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC).


Kala itu, Ambon ditaklukkan VOC pada 23 Februari 1605 dengan bantuan kekuatan tempur dari Ternate, Luhu, Hitu, Jawa, dan Gowa.

Benteng tersebut kemudian diubah namanya menjadi Nieuw Victoria

Kala itu di sekitar benteng menjadi pemukiman kelompok-kelompok masyarakat yang dikenal dengan Soa Ema, Soa Kilang, Soa Silale, Hative, Umressing dan sebagainya.

Mereka merupakan penduduk awal sekaligus cikal bakal masyarakat Kota Ambon.

Pada awal masa VOC, terjadi beberapa pergantian gubernur. Gubernur otoriter yang terkenal adalah Adrian Martensz Block yang melakukan kerja paksa perluasan Benteng Victoria.

Dikutip dari Tribun Ambon, ada pula Gubernur Herman van Speult yang menyengsarakan rakyat dengan perubahan monopoli perdagangan rempah-rempahnya. Pembantaian pun pernah dilakukan pada masa tersebut.

Pada 17 Februari 1796, VOC menyerah kepada laksamana Britania Raya, Pieter Ramier sehingga Kota Ambon menjadi bagian dari wilayah Britania Raya. Britania Raya memerintah di kota sampai tahun 1803.

Pada 7 September 1921, masyarakat Ambon diberi hak yang sama oleh pemerintah kolonial sebagai bentuk manifestasi hasil perjungan rakyat Indonesia asal Maluku di bawah pimpinan Alexander Yacob Patty.

Hal tersebut berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal tanggal 7 September 1921 nomor 07.

Ini adalah bukti kekalahan kaum penjajah, namun menjadi momentum bagi rakyat Ambon untuk memainkan perannya.

Hari lahir Kota Ambon pun ditetapkan pada 7 September 1575 dalam sebuah seminar di Kora Ambon. Untuk pertama kalinya, Hari lahir Kota Ambon diperingati pada tanggal 7 September 1973.

Bahkan kota ini pernah menjadi pusat pemerintahan kolonial Belanda, selain di Batavia atau sekarang dikenal sebagai Jakarta.

Kota Ambon juga menjadi tempat persinggahan para saudagar atau pedagang dari India, Arab hingga Tiongkok.

Pada Perang Dunia II (1939-1945), Kota Ambon sempat digunakan sebagai markas militer Jepang. Sisa-sisa dari perang dunia masih dapat ditemukan di Kota Ambon.

Salah satunya peninggalannya adalah pemakaman Perang Ambon yakni pemakaman tentara-tentara Sekutu yang gugur dalam Pertempuran Ambon.


Selain itu, Gubernur Maluku, Said Assagaf pernah menemukan dua torpedo peninggalan Jepang di dasar Teluk Ambon ketika menyelam.

Di masa lalu, Kota Ambon sudah termasyur hingga ke seluruh dunia dan mejadikan kota ini menjadi tujuan berbagai bangsa-bangsa Eropa yang sedang melakukan pencarian atas 3G yakni gold (kekayaan), glory (kejayaan), dan gospel (penginjilan).

Masyarakat Ambon suka mengidenifikasi kotanya dengan sebutan Ambon Manis yang artinya manis, indah, dan cantik.

Sebutan tersebut sangat beralasan karena Kota Ambon sangat indah mempesona. Tak hanya pemandangan alamnya, namun Kota Ambon kaya akan warisan budaya.

Sumber referensi:

  • Keadaan Geografis Kota Ambon, Ambon.go.id
  • Sejarah Ambon, Ambon.go.id
  • Tak Hanya Belanda, Ini Negara yang Pernah Menjajah di Pulau Ambon, Tribun Ambon

https://regional.kompas.com/read/2021/09/07/193900378/profil-dan-sejarah-lahirnya-kota-ambon

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke