Salin Artikel

Kisah Petugas OTC Kereta Api, Sosok di Balik Perlindungan Penumpang dari Bahaya Covid-19

Sekitar pukul 09.00 WIB, istrinya sudah menyediakan semua keperluan Yahya.

Mulai dari baju, makanan, sabun, vitamin hingga Alat Pelindung Diri (APD), seperti masker, faceshield, handsanitizer, dan lainnya

Setelah semua perlengkapan selesai, dia berangkat dari stasiun Kalisat Jember menuju Banyuwangi untuk melaksanakan tugasnya sebagai On Train Cleaning (OTC) KAI Daerah Operasional 9.

Yahya merupakan salah satu sosok di balik kebersihan kereta api yang selalu terjaga.

“Saya ada dinas hari ini kereta Probowangi, berangkat dari rumah sekitar pukul 10.00 WIB,” kata dia pada Kompas.com.

Yahya akan tiba di Stasiun Ketapang sekitar pukul 13.00 WIB. Selanjutnya, dia mengisi presensi dan laporan untuk menjalankan tugasnya.

30 menit sebelum kereta berangkat pada pukul 14.45 WIB, Yahya harus memastikan tranportasi tersebut bersih, kering, sehat, higienis dan bebas dari bau tidak sedap.

Dia membersihkan area interior kereta menggunakan disinfektan.

Tugas itu terus berlanjut, Yahya juga harus memastikan kebersihan selama dalam perjalanan hingga kereta tiba di stasiun tujuan.

“Ketika ada penumpang habis pegang gagang pintu, langsung kami semprot disinfektan,” aku dia.

Hal itu dilakukan secara ketat guna menghindari penularan virus corona.

Bila dalam perjalanan ada penumpang yang membutuhkan petugas kebersihan, petugas OTC langsung siap melayani.

Yahya mengawali karirnya sebagai petugaas OTC sejak Januari 2018 lalu.

Sebagai karyawan kontrak, Yahya tetap merasa bangga dengan pekerjaannya.

Dulu, dia bertugas sebagai OTC di Kereta Api Sritanjung rute Kepatang-Jogjakarta dengan waktu jarak tempuh 12 jam.

“Dinas dua hari, liburnya sehari,” tutur Yahya.

Sekarang, Yahya bertugas di Kereta Api Probowangi rute Ketapang- Surabaya dan Kereta Api Tawangalun Rute Ketapang – Malang.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, tugasnya tak seberat sekarang.

Dia hanya memakai rompi dan perlengkapan ringan untuk membersihkan kereta secara normal. Namun sekarang, dia juga harus lebih berhati-hati untuk menghindari Covid-19.

“Yang paling sulit ketika harus membersihkan sampah medis,” aku dia.

Seperti masker yang ditinggal di kursi kereta, bekas hand sanitizer, tisu dan lainnya. Dia khawatir sampah tersebut bisa menjadi penyebab penularan virus corona.

Namun, dengan prinsip kehati-hatian, dia tetap membersihkan sampah tersebut agar penumpang juga tidak terpapar Covid-19.

Yahya juga harus memeriksa kesehatan secara rutin untuk memastikan tidak terpapar virus corona.

Tak hanya itu, ketika kereta sudah sampai di tujuan, dia juga harus mandi dulu untuk masuk ke asrama. Setelah tubuhnya bersih, Yahya baru bisa beristirahat sambil menunggu kereta kembali berangkat ke Banyuwangi.

“Ketika pulang ke rumah, tak langsung memeluk anak, tapi mandi dulu,” tambah dia.

PT KAI Daerah Operasional 9 berulangkali membuat kebijakan terkait perjalanan kereta api.

Jadwal keberangkatan kereta selalu berubah setiap waktu. Hal itu menyesuaikan perkembangan pandemi Covid-19.

Kendati demikian, kereta api tak pernah berhenti melayani masyarakat. Pada libur lebaran 2021, kereta api tetap menyediakan sarana transportasi pada 6-17 Mei 2021.

Ada tiga kereta api yang beroperasi, yakni KA Sritanjung relasi Ketapang-Jogjakarta, KA Tawangalun relasi Ketapang-Malang dan KA Probowangi relasi Ketapang-Gubeng Surabaya.

Namun, kereta itu hanya ditujukan untuk pelaku perjalanan mendesak non-mudik.

Seperti untuk perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit dan meninggal dan lainnya. Bahkan setiap hari KAI melayani 400 pelanggan.

Jumlah ini lebih sedikit dibanding dengan masa pengetatan pra mudik pada 22 April - 5 Mei 2021. Saat itu, KAI melayani rata-rata 1.200 pelanggan setiap harinya.

KAI terus beradaptasi, ketika pemberlakukan PPKM darurat, transportasi ini terus berjalan. Begitu juga dengan perjalanan pada libur Idul Adha. KAI terus beroprasi pada 20-25 Juli 2021.

Namun pengoperasian dibarengi dengan syarat yang sangat ketat bagi penumpang.

Seperti menunjukan surat tes PCR negatif Covid-19 hingga menunjukkan tanda sudah vaksin. Selain itu, juga hanya untuk perjalanan esensial, kritikal dan mendesak.

Manajer Humas Daop 9 Tohari mengatakan, kereta api terus beroperasi di tengah pandemi Covid-19 untuk melayani masyarakat.

“Namun dengan persyaratan ketat sesuai yang diatur pemerintah,” tambah dia.

Seperti memakai masker, menjaga jarak di dalam kereta serta rajin mencuci tangan.

Dia mengatakan, tantangan kereta api beoperasi di tengah pandemi Covid-19 adalah kewaspadaan.

Terutama bagi semua pegawai agar tidak terpapar Covid-19. “Semua harus menjalankan aturan, memauhi Prokes.

Terbukti, selama pandemi Covid-19, KAI Daop 9 mampu terus beroperasi dan tidak ada penumpang maupun pegawai yang terpapar Covid-19.

Sekarang, kereta yang melayani perjalanan mulai dari KA Probowangi, KA Tawangalun, KA Sritanjung dan KA Wijaya Kusuma.

Beroperasinya kereta api di tengah pandemi ini mendapat apresiasi dari banyak pelanggan. Salah satunya, Imam Hanbali.

“Kereta api jadi solusi transportasi di tengah pandemi Covid-19,” kata dia.

Pria asal Jember itu kerap menggunakan kereta api untuk berangkat ke Surabaya.

Dia memilih kereta dibanding tranportasi lainnya karena dinilai lebih aman dari penularan Covid-19.

“Kalau kereta, persyaratan sangat ketat, kami lebih aman,” tambah dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/07/095836978/kisah-petugas-otc-kereta-api-sosok-di-balik-perlindungan-penumpang-dari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke