Salin Artikel

Angka Kematian Covid-19 di Madiun Tinggi, Wali Kota Sebut Masih Ada Warga Menolak Ditangani

Wali Kota Madiun Maidi menyebut, kondisi itu dipicu karena sejumlah warga yang menolak ditangani pemerintah, padahal memiliki gejala Covid-19.

“Yang meninggal itu setelah saya pelajari. Wong (orang) itu sakit tetapi gaya sehat. Padahal batuk-batuk. Kemudian disuruh antigen menolak lantaran mengaku masih sehat. Setelah terserang sesak (akibat Covid-19) kemudian baru dibawa ke rumah sakit,” ujar Wali Kota Madiun, Maidi kepada Kompas.com, Selasa (31/8/2021).

Data yang dirilis Dinas Kominfo Kota Madiun, jumlah warga Kota Madiun yang meninggal akibat covid-19 dalam sepekan terakhir mencapai 15 orang.

Rata-rata, dua hingga tiga warga meninggal akibat Covid-19 per hari. Total warga Kota Madiun yang meninggal akibat Covid-19 selama pandemi sebanyak 484 orang.

Maidi mengatakan, sejumlah warga yang dibawa ke rumah sakit saat mengalami gejala sesak napas berisiko tinggi. Pasalnya, setelah dicek, paru-paru pasien itu rata-rata terlihat putih.

Bahkan, setelah diberikan oksigen, kondisi pasien tidak langsung membaik. Hal itu membuat saturasi oksigen pasien drop dan harus menggunakan ventilator.

“Kalau sudah drop kemudian diberikan ventilator. Ventilator yang diberikan ternyata tidak bisa mengangkat tensi dan saturasi akhirnya (warga) meninggalnya dunia. Dan itu yang saya lihat beberapa hari ini,” papar Maidi.

Terhadap peristiwa ini, Maidi meminta warga Kota Madiun segera memeriksakan diri jika merasa gejala terinfeksi Covid-19.


Pemeriksaan jangan sampai menunggu harus mengalami gejala berat.

“Makanya saya minta kepada masyarakat kalau sakit itu segera cepat periksa karena covid-19 itu bukan aib. Semuanya kan gratis,” jelas Maidi.

Ia pun heran dengan warga isoman yang enggan dibawa ke tempat isolasi terpusat. Padahal, Pemkot sudah menyediakan fasilitas gratis dengan berbagai layanan, seperti makan, vitamin, dan obat-obatan.

“Kok gak gelem ki nyapo (kok tidak mau itu kenapa). Kalau di rumah kemudian sesak lalu meninggal. Ini masyarakat yang saya heran. Padahal semuanya gratis. Kok tidak mau itu kenapa. Heran saya,” ujar Maidi.

Menurut Maidi, kondisi kesehatan warga yang isolasi mandiri tak bisa dikontrol. Apalagi, kadar infeksi Covid-19 tak bisa diprediksi saat ini. 

Bisa jadi, orang yang terlihat sehat ternyata kondisi kesehatannya menurun dan berpotensi meninggal.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/31/210929178/angka-kematian-covid-19-di-madiun-tinggi-wali-kota-sebut-masih-ada-warga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke