Salin Artikel

Munakib, Atlet NTB yang Masih Menanti Janji Jadi PNS dari TGB

Gang menuju rumahnya di Kampung Tiwulekong, Kelurahan Prapen itu hanya bisa dilewati oleh kendaraan roda dua.

Tampak dari kejauhan terlihat samsak yang tergantung di depan halaman rumah.

Munakip merupakan salah satu atlet Tarung Derajat (Boxer) Lombok Tengah berprestasi yang beberapakali meraih mendali emas di beberapa kejuruan.

Pria kelahiran 1986 itu mengaku sudah bergabung dengan olahraga boxer sejak duduk di bangku Madrasah Tsanawiyah (MTs) saat baru berusia 14 tahun.

Selama masih aktif menjadi atlet pernah meraih medali emas Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Nusa Tenggara Barat 2010, Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) 2015, dan medali PON Jawa Barat 2016.

Selain mendali emas, ia juga mendapatkan mendali perunggu dan perak di beberapa kejuaraan daerah maupun nasional.

Kendati mendapatkan penghargaan mendali yang begitu banyak, tapi masa depan ayah dengan tiga anak ini masih menggantung.

Pasalnya, di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lombok Tengah, dia hanya berstaus sebagai pegawai honorer dengan gaji Rp 400.000 per bulan.

Munakip menuturkan, dengan gaji itu, ia sangat merasa jauh dari kata cukup. Terlebih, ia mempunyai tiga anak yang masih kecil.

“Kalau dibilang cukup ya jauh dari kata itu, anak saya tiga yang paling besar baru kelas 2 SD, terus yang paling kecil baru berumur 8 bulan, nah kebutuhan sangat tinggi, terutama harga pampers si kecil,” kata Munakip ditemui di rumahnya, Minggu (29/8/2021)

Diceritakan Munakip, saat menjurai PON di Jabar ia pernah dijanjikan sebagai PNS oleh Gubernur NTB saat dijabat Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB).

Namun hingga kepala pemerintahan sekarang belum ada kejelasan atas janji tersebut.

“Dulu pas zaman Pak TGB sebagai gubernur, memang pernah dijanjikan untuk PNS, tapi sampai sekarang belum ada hasil,” kata Munakip dengan menghela napas panjang.

Diakuinya, dengan kondisi perekonomian yang dianggapnya rendah ini, dia pernah terbesit niat untuk menjadi seorang Pekerja Buruh Migran (PMI) di Arab Saudi.

“Kemarin sempat mau jadi TKI ke Arab Saudi karena kondisi keuangan kita, karena ada adek di sana yang sudah duluan pergi, dan dia lumayan sudah punya hasil,” kata Munakip.

Niat Munakip menjadi TKI terpatahkan mendengar saran dari atasan di kantornya.

Dia diminta untuk tetap mengabdi dan dijanjikan ada jalan keluar dari gajinya yang sedikit.

“Katanya dia (Pejabat Dispora), pasti ada jalan nanti untuk meraih rizki yang penting tetap berikhtiar, jangan putus asa, itulah yang membuat saya akhirnya menetap.” Kata Munakip.

Hingga kini ia masih menjadi honorer di Dispora, dan menjadi pelatih di sekolahan dekat rumahnya.

Ia mengakui mengajar anak-anak murdinya dengan ikhlas dan tidak pernah memaksa meminta bayaran ke pada anak buahnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/29/205622378/munakib-atlet-ntb-yang-masih-menanti-janji-jadi-pns-dari-tgb

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke