Salin Artikel

Jerit Pelaku Pariwisata Bali di HUT Ke-76 RI: Sudah Lama Tutup, Keadaannya Sudah Sulit...

BALI, KOMPAS.com - Momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia (RI) dimaknai beragam oleh pelaku industri pariwisata di Bali.

Setelah lebih dari satu tahun geliat industri pariwisata terhenti akibat pandemi Covid-19, mereka berharap momen peringatan HUT ke-76 RI menjadi momentum kebangkitan pariwisata Bali.

Salah satu pelaku pariwisata di Kuta, Bali, yakni I Made Supatra Karang, berharap pariwisata di Bali kembali dibuka.

"Kami di Kuta yang sangat bergantung ke pariwisata tentu berharap pariwisata dibuka kembali, baik itu domestik maupun internasional," kata Made, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (17/8/2021).

Mede menyebutkan, sejak pandemi Covid-19 melanda Bali pada Maret 2020, kehidupan industri pariwisata di Kuta seketika meredup.

Tempat wisata, galeri seni, hotel, dan sejumlah pusat pariwisata lainnya terhenti setelah minimnya kunjungan wisatawan.

Hotel miliknya, misalnya, sudah lebih dari satu tahun ditutup akibat tak ada wisatawan yang hendak menginap.

"Sudah lama tutup, mau bagaimana lagi, keadaannya sudah sulit," tutur dia.

Ia pun memahami penyebaran Covid-19 di Bali masih tinggi meski pemerintah sudah menerapkan PPKM berbagai jenis level sejak awal Juli lalu.

Oleh sebab itu, ia memaknai kemerdekaan dengan cara mengajak semua pelaku industri pariwisata bergandengan tangan menyampaikan semangat menerapkan protokol kesehatan.

Dengan begitu, kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah bisa berjalan beriringan dengan semangat pelaku pariwisata di Bali agar pariwisata bisa kembali dibuka setalah kasus Covid-19 menurun.

"Tidak ada pilihan lain, kita harus mengikuti program pemerintah, ikuti aturan prokes," tutur dia.


Selain Made, pelaku pariwisata lainnya yang juga berharap pariwisata kembali dibuka adalah I Gusti Ayu Indriani.

Pemilik vila di kawasan Ubud, Gianyar, Bali, itu sangat berharap okupansi vilanya kembali meningkat.

Sebab, sejak pemerintah memutuskan untuk menutup pintu pariwisata untuk wisatawan asing, tingkat hunian miliknya turun hingga 90 persen.

"Kalau normal dalam satu bulan itu full, kalau sekarang dalam satu bulan paling hanya dipesan dua hari," kata dia.

Ayu, sapaan akrabnya, berharap kasus Covid-19 di Bali terus menurun dan pintu pariwisata bisa kembali dibuka.

"Momen peringatan kemerdekaan ini kami maknai dengan semangat perlawanan menghadapi pandemi Covid-19," ujar dia.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengaku memahami keinginan pelaku pariwisata agar pintu pariwisata bisa kembali di buka.

Oleh sebab itu, pada HUT ke-76 RI ini, ia mengajak semua pelaku pariwisata untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Jika nanti Covid-19 sudah menurun, lanjut dia, bukan tak mungkin pintu pariwisata Bali akan dibuka.

"Penularan Covid-19 masih tinggi, ayo kita sama-sama patuhi protokol kesehatan agar Covid-19 segera turun," tutur dia.

Astawa menyebutkan, seluruh persiapan untuk menyambut wisatawan di Bali sejatinya sudah siap.

Jika Covid-19 menurun dan pemerintah pusat memberikan izin kepada Bali untuk membuka pariwisata, pihaknya akan langsung memulai.

"Kami sudah siap, vaksinasi pertama sudah 103 persen, yang kedua sudah hanpir 50 persen sehingga akan terbentuk herd immunity kira-kira pada akhir September," kata dia.

Selain itu, program CHSE (cleanliness, health, safety, dan environment sustainability) di obyek wisata juga sudah digencarkan.

Menurut Astawa, sudah ada 1.870 usaha di sertifikasi CHSE. Ke depan, pihaknya masih akan menyasar 1.200 usaha pariwisata.


"Green zone di Ubud, Sanur, dan Nusa Dua sudah siap, fasilitas kesehatan juga sudah siap, penegakan prokes sudah siap," tutur dia.

Prosedur standar operasional (standard operating procedure/SOP) bagi wisatawan yang datang ke Bali juga sudah disiapkan oleh Pemprov Bali.

SOP yang dimaksud bahkan mulai dari kedatangan di bandara sampai ke hotel, serta tempat wisata di Bali.

"SOP sampai balik ke negara asal juga sudah. Pengetatan di pintu-pintu masuk juga sudah," ujar dia.

Saat ini, pihaknya hanya menunggu izin dari pemerintah pusat untuk membuka pintu wisata di Bali.

Sembari menunggu, Astawa tak henti-hentinya mengajak semua lapisan masyarakat untuk bahu-membahu menerapkan protokol kesehatan.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/17/132238378/jerit-pelaku-pariwisata-bali-di-hut-ke-76-ri-sudah-lama-tutup-keadaannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke