Salin Artikel

Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris di Jambi

JAMBI,KOMPAS.com - Tim Densus 88 mengamankan tiga terduga teroris  di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.

Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda yakni di jalan Distrik 5 PT WKS dan di pondok peternakan madu, Desa Lumahan, Kecamatan Senyerang Kabupaten Tanjab Barat, Jumat (13/8/2021).

"Iya memang benar ada penangkapan 3 orang terduga teroris di Tanjab Barat," kata Kapolres Tanjab Barat, AKBP Muharman AR melalui sambungan telepon, Minggu (15/8/2021).

Ia mengatakan tidak bisa menjelaskan terlalu detail terkait penangkapan, karena operasi yang dilakukan Densus 88 bersifat rahasia.

Semua terduga teroris bukanlah warga Jambi, melainkan orang luar. Adapun identitas terduga teroris yakni, berinisial SW alias AG alias MR alias HF alias DD (38), warga Kelurahan Gunung Sulah Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.

Kemudian DW alias MR alias YN alias JU alias FT (38), warga Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Magetan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Kemudian MIR alias IB (44), warga Kelurahan Sanggrahan, Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.

Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jambi, Prof Syukri menjelaskan sebagian besar penangkapan terduga teroris di Jambi, berasal dari luar Jambi.

"Jambi ini kota persinggahan dan tempat persembunyian dalam pelarian terduga teroris. Jadi embrio atau perkembangannya bukan dari Jambi," kata Syukri.
Penangkapan terduga teroris di wilayah WKS Tanjab Barat, semuanya bukan berasal dari Jambi.

Jika ada terduga teroris dari Jambi, itu karena paparan jaringan dari luar. Sementara bibit radikalisme itu tidak dimiliki warga Jambi.

Menurut dia, secara budaya, masyarakat Jambi sangat toleran, terbuka dengan perbedaan agama, ras dan suku.

Warga Jambi juga sangat mencintai perdamaian dan kurang menyukai permusuhan antar sesama manusia.

Dia berharap masyarakat Jambi berperan aktif mencegah berkembangannya radikalisme dan mendeteksi keberadaan terduga teroris.

"Ya. Kalau ada warga datang baru, datang untuk tinggal sementara atau menetap. Harus lapor RT setempat. Warga juga cari tahu, latar belakang orang tersebut," kata Prof Syukri.

Semua gotong royong, untuk mendeteksi warga yang baru datang terkait pekerjaan masa lalu, alasan pindah domisili, apakah memiliki saudara di tempat ini dan ingin melakukan apa di Jambi.

"Tidak hanya itu, tetapi juga dilakukan pemantauan, kalau memang latar belakang orang yang baru datang mencurigakan," terang Syukri.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/15/093349678/densus-88-tangkap-tiga-terduga-teroris-di-jambi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke