Salin Artikel

Bupati Yasin Dimakamkan Tanpa Prokes, Satgas: Keluarga Beralasan Almarhum Tidak Meninggal di RS

Jenazah Bupati Yasin Payapo dimakamkan keluarga tanpa protokol kesehatan Covid-19.

Sekretaris Satgas Penangan Covid-19 Provinsi Maluku, Henri Farfar mengungkapkan, tim satgas telah berkoordinasi dengan keluarga almarhum untuk memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19.

Namun, keluarga menolak jenazah dimakamkan dengan protokol Covid-19.

“Awalnya saya koordinasi dengan Pemda SBB, saya telepon kadis kesehatan duluan, setelah itu saya hubungi Sekda SBB , koordinasi sampai malam datang ke rumah duka untuk bicarakan dengan keluarga, tapi keluarga tidak mau sama sekali, mereka tolak pemakaman almarhum secara protokol kesehatan,” ungkap Henri kepada Kompas.com via telepon, Minggu (2/8/2021).

Koordinasi itu dilakukan karena Bupati Yasin Payapo dinyatakan positif Covid-19 sehari sebelum meninggal. Sehingga, pemakaman jenazahharus dilakukan dengan protokol kesehatan.

Namun, keluarga menolak pemakaman dengan protokol kesehatan karena beralasan Bupati Yasin meninggal di rumah.

“Keluarga bersikeras untuk memakamkan jenazah almarhum tanpa protokol kesehatan karena mereka beralasan, almarhum tidak meninggal dunia di rumah sakit,” katanya.

Tim Satgas Covid-19 Maluku sampai membujuk delegasi keluarga. Namun, mereka tetap menentang permintaan satgas tersebut.

“Mereka (keluarga) jelaskan ke kita itu hal yang tidak mungkin untuk pemakaman secara Covid-19. Sebenarnya, kalau keluarga bersedia biar dimakamkan di pemakaman yang ada asalkan kita lakukan pemularasaan jenazah biar semua aman tapi keluarga menolak mentah-mentah,” ungkapnya.

Henri menjelaskan, satgas tak bisa berbuat banyak saat berkoordinasi dengan keluarga. Hal itu disebabkan tekanan massa yang sangat besar.

“Selain itu tadi malam tekanan masa sangat luar biasa, keluarga sangat banyak, kita tidak berani mengambil risiko akhirnya kita ambil jalan tengah karena keluarga menolak keras kita bicarakan dengan delegasi tapi juga ditolak,” katanya.


Henri mengaku sangat memahami psikologi keluarga almarhum saat itu, sehingga satgas tak mengambil langkah tegas.

“Kita pahami psikologi keluarga, mungkin saja menyangkut wibawa ya nama baik keluarga dan sebagainya apalagi almarhum seorang pejabat negara selain selain itu memang tekanan massa juga sangat besar. Tapi saya tekankan tadi malam agar keluarga dapat mematuhi secara ketat protokol kesehatan,” jelasnya.

Sebelumnya, jenazah bupati Yasin payapo telah dimkamkan di pemakaman keluarga di kawasan Warasia, Ambon pada Senin siang.

Proses pemakaman ikut dihadiri ratusan orang termasuk pera pejabat Pemkab Seram Bagian Barat dan sebagian besar anggota DPRD.

Almarhum Yason Payapo meninggal dunia di kediamannya di Galunggung, Ambon pada Minggu (1/8/2021) siang.

Sehari sebelum meninggal dunia, almarhum sempat dirawat di RSUP dr Johanes Leimena Ambon. Almarhum masuk ke rumah sakit tersebut dengan gejala batuk, demam dan sesak napas. Pihak rumah sakit pun memastikan almarhum positif terpapar Covid-19.

Meski dinyatakan positif corona namun penanganan jenazah almarhum tidak diurus Satgas Covi-19 namun oleh keluarga. Ribuan warga bahkan berdatangan ke rumah duka untuk melayat jenazah almarhum.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/02/185502578/bupati-yasin-dimakamkan-tanpa-prokes-satgas-keluarga-beralasan-almarhum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke