Salin Artikel

Demo Tuntut Potongan Uang Kuliah Berujung Ricuh, Mahasiswa IAIN Madura Rusak Fasilitas Kampus

Aksi pembakaran dan perusakan tersebut terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial.

Koordinator aksi, Syaiful Bahri menjelaskan, aksi pembakaran dilakukan terjadi karena rektor tak mau menemui massa. Massa hendak menyampaikan aspirasi terkait potongan uang kuliah tunggal (UKT).

Menurutnya, UKT saat ini sangat memberatkan karena sebagian besar keluarga mahasiswa sedang kesulitan akibat pandemi Covid-19.

"Kami demo berkali-kali tidak pernah ditemui rektor. Bahkan kami sampai menginap di kampus mulai kemarin," kata Syaiful Bahri saat dihubungi melalui telpon seluler.

Syaiful menambahkan, mahasiswa melakukan perusakan karena mengaku diintimidasi pihak rektorat.

Rektorat, kata dia, mengancam mencabut beasiswa dan tak meluluskan mata kuliah mahasiswa yang berdemo.

"Intimidasi itu sampai ke orangtua mahasiswa. Ini sudah keterlaluan," imbuhnya.


Rekor IAIN Madura Mohammad Kosim saat dikonfirmasi melalui telpon seluler menjelaskan, permintaan pemotongan UKT sudah dikabulkan.

Bahkan potongannya lebih besar dibandingkan dengan kampus-kampus lain di Indonesia.

"Potongan UKT IAIN Madura mulai dari 15 persen hingga 25 persen. Tuntutan mereka sudah dikabulkan, kenapa masih demonstrasi lagi," terang Kosim.

Perusakan sejumlah fasilitas kampus itu, menurut Kosim, seharusnya tidak terjadi. Hal itu telah merusak citra kampus dan masyarakat Madura pada umumnya. 

https://regional.kompas.com/read/2021/07/30/190656678/demo-tuntut-potongan-uang-kuliah-berujung-ricuh-mahasiswa-iain-madura-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke