Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Warkop Korban Penganiayaan Satpol PP Ditutup | Anggota DPRD Menembok Pintu Rumah Tahfiz

KOMPAS.com - Masalah baru dihadapi pemilik warung kopi (warkop) yang menjadi korban penganiayaan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Gowa.

Warkop milik pasangan suami istri, Nur Halim (26) dan Riana (34), itu ditutup.

Penyebabnya, warkop mereka disebut tidak memiliki izin, sekaligus dinilai menyerobot lahan milik negara.

Berita populer lainnya adalah seputar pembangunan tembok di depan pintu rumah seorang tahfiz Al Quran di Makassar, Sulawesi Selatan.

Tembok tersebut didirikan oleh Amiruddin, anggota Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangkep.

Permasalahan itu pun akhirnya dimediasi oleh aparat kepolisian dan tokoh masyarakat setempat.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Warung kopi milik Nur Halim dan Riana dianggap didirikan di lahan yang menjadi makam empat pahlawan kemerdekaan.

Hal ini dikatakan oleh Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Infokom) Kabupaten Gowa Arifuddin Saeni.

"Di sana ada tugu pahlawan dan makam pahlawan yang sekarang berubah menjadi warung kopi tapi kami belum mengambil tindakan untuk mengembalikan fasilatas sosial tersebut sebagaimana mestinya,” ujarnya, Rabu (28/7/2021).

Menanggapi hal tersebut, Riana membantah bila disebut menyerobot lahan tugu dan makam pahlawan kemerdekaan.

"Kami tidak melakukan penyerobotan buktinya tugu masih berdiri. Sejak awal kok tidak pernah dirawat, ini tugu lihat saja catnya sudah usang," ucapnya.

Baca selengkapnya: Dituding Serobot Makam Pahlawan, Warkop Pasutri Korban Penganiayaan Satpol PP Ditutup

Upaya mediasi dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan penembokan pintu belakang rumah tahfiz Al Quran yang dilakukan seorang anggota DPRD Kabupaten Pangkep.

Amiruddin, anggota DPRD tersebut, akhirnya mengakui kesalahan.

“Sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan, namun kejadian-kejadian itu keluarga kami dan saya mendapat pelajaran,” jelasnya, Kamis (29/7/2021).

Dalam mediasi itu, Amiruddin menerangkan alasan penutupan pintu belakang rumah sang tahfiz.

“Dengan adanya kejadian itu saya mau menjual rumah. Mohon dimaafkan jika ada kelakuan yang tidak disenangi atau meresahkan masyarakat," tuturnya.

Baca selengkapnya: Bangun Tembok di Pintu Rumah Tahfiz, Anggota DPRD Ini Minta Maaf

Wajah ES (37) mengalami luka bakar usai disiram air panas oleh suaminya, T (46).

Peristiwa yang terjadi di Desa Raksa Jiwa, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, ini bermula saat keduanya terlibat cekcok.

Lalu, pada Selasa (20/7/2021), insiden penyiraman air panas itu terjadi.

Usai melakukan aksinya, T langsung kabur. Pelaku kemudian ditangkap di kebun yang tak jauh dari rumahnya pada Sabtu (24/7/2021).

"Ketika ditangkap pelaku langsung mengakui perbuatannya. Dari hasil pemeriksaan, pelaku kesal dengan istrinya karena sering diomeli," ungkap Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor OKU AKP Mardi Nursal, Kamis (29/7/2021).

Baca selengkapnya: Kronologi Suami Siram Seember Air Panas ke Istrinya yang Tidur, Emosi karena Korban Acuh Tak Acuh

Gara-gara dendam, Anto alias Anto Dogol atau Anto Kolot membunuh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labuhanbatu Utara (Labura) Aminurrasyid Aruan.

Jenazah Aminurrasyid ditemukan di drainase, Selasa (27/7/2021).

Anto membunuh Aminurrasyid karena sering ditegur jarang kenduri. Selain itu korban ternyata pernah memergoki Anto mencuri kelapa sawit miliknya.

Menurut Kapolres Labuhanbaru AKBP Deni Kurniawan, kondisi kejiwaan pelaku stabil.

“Dia tidak ada kelainan jiwa. Sampai hari ini belum ada mengarah ke sana,” bebernya, Rabu (28/7/2021).

Baca selengkapnya: Pembunuhan Sadis Ketua MUI Labura, Berawal Saat Korban Pergoki Pelaku Curi Buah Sawit

Warganet dibikin heboh oleh pernikahan pemuda yang menikahi dua perempuan sekaligus.

Pemuda itu adalah Korik Akbar (20). Pria ini menikahi Nur Khusnul Khotimah (20) sebagai istri pertama, dan Yuanita Ruri (21) sebagai istri kedua.

Bagi Khusnul, pernikahan ini bukanlah yang pertama. Ia pernah menikah pada 5 Januari 2019 ketika berusia 18 tahun. Namun, pernikahannya tak sampai 100 hari.

Korik dan Khusnul sepakat menikah dengan proses merariq pada Rabu (21/7/2021).

"Waktu itu saya beralasan akan ke kamar mandi, tapi saya sebenarnya lari dengan Korik, keluarga tidak ada yang tahu, kecuali kakak ipar saya di Malaysia yang menjadi TKW, dialah yang memberitahu keluarga jika saya telah merariq," sebutnya.

Baca selengkapnya: Pernah Menikah Dini, Ini Cerita Khusnul Istri Pertama Pemuda yang Menikahi 2 Perempuan Sekaligus

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Michael Hangga Wismabrata, Rachmawati)

https://regional.kompas.com/read/2021/07/30/061500678/-populer-nusantara-warkop-korban-penganiayaan-satpol-pp-ditutup-anggota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke