Salin Artikel

Ada 822 Kasus Aktif Covid-19 di Sumba Timur, Ini Langkah yang Dilakukan Pemkab...

Data yang dikirimkan Sekretaris Dinas Kesehatan Sumba Timur Tinus Ndjurumbaha menyebutkan, sebanyak 762 pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri.

Sedangkan, 29 pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha dan 31 orang menjalani isolasi di tempat karantina terpusat Hotel Cendana, Sumba Timur.

Tambah tempat karantina terpusat

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq mengatakan, pemerintah daerah setempat  diharapkan segera menyiapkan rumah sakit khusus untuk menangani pasien Covid-19.

Hal itu untuk menyikapi tingginya kasus aktif positif Covid-19 di Sumba Timur dan Surat Edaran Gubernur Nusa Tenggara Timur.

Ali menuturkan, surat edaran gubernur tersebut meminta supaya setiap kabupaten menyiapkan satu rumah sakit khusus untuk menangani pasien Covid-19.

Ia mengungkapkan, sudah saatnya pemerintah daerah Sumba Timur menunjuk RSUD Umbu Rara Meha sebagai rumah sakit khusus pasien Covid-19.

"Dia (RSUD Umbu Rara Meha) memang selama ini dijadikan rumah sakit rujukan Covid-19. Dan, yang paling siap adalah dia. Dia jangan lagi terima pasien umum. Dia kosentrasi saja menangani (pasien) Covid-19," kata Ali kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Kamis malam.

Selain itu, Ali berharap Pemkab Sumba Timur menambahkan tempat karantina terpusat untuk menampung seluruh pasien Covid-19 yang isolasi mandiri.

"Harus ada isolasi terpusat. Covid-19 ini kalau mau setop, isolasi mandiri itu tidak boleh ada. Dia harus isolasi yang terkonsentrasi (di satu tempat)," ungkap Ali.

"Pemerintah (Kabupaten Sumba Timur) jangan lagi ketinggalan. Ini harus cepat," ujar Ali menambahkan.


Menurut Ali, pasien isolasi mandiri di wilayah itu dinyatakan sembuh hanya karena sudah selesai masa karantina.

"Tanpa melakukan tes (tes cepat antigen dan PCR untuk menyatakan kesembuhan pasien Covid-19 yang isolasi mandiri). Jadi, mereka dinyatakan sembuh hanya karena waktunya (isolasi mandiri) sudah melewati," papar Ali.

Tanggapan Pemkab Sumba Timur

Bupati Sumba Timur Khristofel Praing sedang mengkaji penunjukan rumah sakit rujukan Covid-19 di daerah itu.

Hal itu dilakukan berdasarkan surat edaran Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat.

"Kita sedang mengkaji secara baik dan mempersiapkan secara keseluruhan. Dan, saya sudah minta juga Sekda untuk segera mungkin berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umbu Rara Meha itu, untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan surat edaran gubernur tersebut," kata Khristofel kepada Kompas.com, Jumat (23/7/2021) malam.

Terkait tempat isolasi terpusat, kata Khristofel, pemerintah tidak akan menampung seluruh pasien isolasi mandiri.

"Tetapi, walaupun dia isolasi mandiri di rumah sendiri, tetap dalam pantauan para medis, lurah, camat, (ketua) RT/RW. Untuk pastikan bahwa dia tetap minum obat, dia tetap dalam pantauan tenaga kesehatan," kata Khristofel.

"Protokol kesehatan (bagi pasien Covid-19) tetap kita terapkan. Kita minta Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pol PP, (ketua) RT/RW, dan kepala desa untuk memantau supaya yang bersangkutan tidak boleh keluar (rumah)," jelas Khristofel.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/23/203758978/ada-822-kasus-aktif-covid-19-di-sumba-timur-ini-langkah-yang-dilakukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke