Salin Artikel

PPKM Semidarurat di Kukar, Akses Keluar Masuk Disekat Tiap Akhir Pekan

Satu di antaranya, Jalan Poros Samarinda – Tenggarong.

Wakil I Satgas Covid-19 Kukar, Komandan Kodim 0906/Tenggarong Letkol Inf Charles Alling mengatakan aksi penyekatan pintu masuk ini dilakukan setiap akhir pekan.

Penyekatan perdana, dimulai Sabtu (10/7/2021) dan Minggu (11/7/2021). Ratusan pengendara yang melintasi jalur itu terpaksa putar balik.

“Kita sudah operasi dua hari Sabtu dan Minggu. Khusus akhir pekan, full steril. Akses masuk diblok. Dua lajur jalan poros diblok, steril," terang dia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/7/2021).

Selama penutupan itu, kata dia, tak ada satu pun pengendara yang bisa melintas kecuali urusan darurat.

Sementara hari biasa diluar akhir pekan, penyekatan dilakukan melalui skrining ketat.

“Kalau hari biasa kita pilih-pilih mana yang bisa lewat dan tidak. Kalau urgent ya lewat, kalau enggak putar balik,” tegas dia.

Charles menjelaskan operasi penyekatan ini dilakukan, selain karena perubahan status PPKM semidarurat, juga mengimbangi kota di sekitar wilayah Kukar yang menerapkan PPKM darurat, seperti Balikpapan, Bontang dan Berau.

“Jadi kita imbangi, istilah dalam tentara itu namanya operasi imbangan dari tiga kota PPKM darurat,” terang dia.


Hal itu perlu karena Kukar dekat dengan wilayah Balikpapan dan Bontang.

Begitu juga dengan Kota Samarinda yang memiliki kasus positif tertinggi keempat di Kaltim, juga berdekatan dengan Tenggarong, Ibu Kota Kukar.

Karena itu, potensi penularan sangat mudah terjadi, ketika antar masyarakat saling interaksi, sehingga penyekatan adalah bagian dari mitigasi penularan yang dianggap efektif.

“Saya sampaikan ke Bupati dan beliau setuju. Bahwa kita harus kuatkan hulu. Mitigasi fisik penting,” tegas dia.

Charles menyatakan penguatan sisi hulu sebagai pengendali penularan Covid-19, karena masih banyak warga yang belum patuh, bahkan tidak sadar ketika terjangkit Covid-19.

Dia menceritakan pernah terjadi kasus di Kukar, seorang anak tidak sadar terpapar Covid-19, lalu menjangkiti ayahnya hingga meninggal.

“Contoh ada orang hanya flu biasa saja, tidak demam, tapi ternyata dia positif. Di rumah dia sudah tularkan ke ayahnya usia 90 tahun. Kini, ayahnya sudah meninggal. Si anak itu baru sadar positif setelah diperiksa tim medis,” kata dia.

“Pelajar yang kita ambil, kita sering tidak sadar terjangkit karena lalai prokes dan risikonya kita menularkan ke orangtua kita yang bisa berakibat fatal. Ini kejadian di Kukar,” sambung Charles.

Apalagi, menurut Charles, lonjakan kasus di Kukar terbanyak dari klaster keluarga. Oleh karena itu, potensi penularan sangat cepat, karena interaksi dalam satu rumah.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/12/055909678/ppkm-semidarurat-di-kukar-akses-keluar-masuk-disekat-tiap-akhir-pekan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke