Salin Artikel

Sejak Peti Mati Dipajang di Kantor Camat, Banyak Warga Mau Divaksin, Kontak Erat Bersedia Mengaku

Sejak saat itu, kesadaran warga untuk mematuhi protokol kesehatan diklaim meningkat.

Di peti mati yang dipajang di ruang pelayanan kantor kecamatan itu terdapat kertas yang berisi tulisan.

Kertas pertama bertuliskan "mau patuhi prokes atau gunakan peti mati".

Kertas yang lain tertulis "Aku (peti mati) siap menghantarkan anda ke liang lahat yang tidak mematuhi prokes".

Selain itu juga ada imbauan untuk matuhi protokol kesehatan.

Pelaksana tugas (Plt) Camat Lemahabang Arta mengatakan, tujuan meletakan peti mati di kantor kecamatan untuk membangkitkan kesadaran warga menerapkan protokol kesehatan.

"Tujuannya untuk menyadarkan warga agar tak mengabaikan protokol kesehatan," ujar Arta saat ditemui Kompas.com di Kantor Kecamatan Lemahabang, Kamis (8/7/2021).

Saban hari, ia keliling untuk memonitoring pelaksanaan vaksinasi, pengetesan, hingga sosialisasi.

Semenjak ada peti mati itu, dia mengklaim kesadaran warga menerapkan prokes meningkat.

Minat warga untuk divaksin meningkat. Sebelumnya, saat diminta ikut vaksinasi, banyak warga yang enggan lantaran takut mengalami efek samping.

"Alhamdulillah target 150 orang. Namun, justru yang datang lebih, jadi 188 orang," kata Arta.

Kabar simpang siur warga meninggal setelah divaksinasi jadi salah satu penyebabnya.

"Mereka mendengar dari orang-orang, pun dari media sosial," ujar Arta.

Tak hanya itu, minat untuk tes swab juga meningkat. Saat awal pandemi misalnya, banyak kontak erat yang tak mau dites dan menutup-nutupi.

"Dulu kontak erat pada ngumpet. Sekarang warga (yang jadi kontak erat) langsung datang ke puskesmas," ujar dia.

Ide spontan

Arta menjelaskan, ide memajang peti mati lahir secara spontan. Pertimbangannya karena kebanyakan orang takut mati.

"Pada umumnya orang takut dengan kematian, dengan peti, keranda, takut. Barangkali dengan begitu menjadi sadar," ucap Arta.

Ia bersyukur warga yang datang mengurus adminiatrasi di Kantor Kecamatan Lemahabang dan melihat peti mati yang dipajang menjadi sadar untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Persediaan

Peti mati yang dipajang merupakan persediaan dari Pemkab Karawang.

Jika ada warga yang meninggal karena Covid-19, tentu saja peti mati yang dipajang akan digunakan.

Arta menyebut, sejak awal pandemi Covid-19, sekitar 30 warganya meninggal. Pihak kecamatan telah membentuk tim pemulasaraan jenazah. Tim terdiri atas enam orang.

Sejak Januari, kasus Covid-19 di Kecamatan Lemahabang berjumlah 423 dan masuk zona oranye.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/08/183534178/sejak-peti-mati-dipajang-di-kantor-camat-banyak-warga-mau-divaksin-kontak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke