Salin Artikel

Tolak Penggunaan Ivermectin, Walkot Makassar Pesan Tracer untuk Obati Covid-19

Dia merasa Tracer sudah terbukti bisa mengobati seorang pejabat di Pemerintah Kota Makassar yang terjangkit virus corona beberapa waktu lalu.

"Dia (pejabat Kota Makassar) kena DBD, kena sarampa (roseola infantum), kena Covid. Covidnya CT-nya 10, kemudian DBD rendah sekali trombositnya. Lima botol (Tracer) dia minum, lima hari dia sembuh. Hasil swab-nya sudah negatif, kemudian trombositnya drastis naik dan sarampanya juga sembuh," kata Danny saat dihubungi, Selasa (6/7/2021).

"Jadi kami suruh banyak produksi, karena jenisnya cuma suplemen tapi banyak sekali membantu orang," sambung Danny.

Untuk penggunaan Ivermectin, Danny menolak diberikan kepada pasien Covid-19 karena belum ada hasil uji klinis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, Ivermectin yang sebernarnya obat cacingan merupakan obat keras.

"Itu kan obat cacing hanya diminum buat enam bulan dua tablet. Ini soalnya kalau tidak ada aturan minum, kita takut juga jangan sampai orang bisa kolaps gara-gara itu obat cacing," jelas Danny.

Saat ini, pengobatan yang dilakukan untuk pasien Covid-19 hanya bersifat menyembuhkan gejala.

Misalnya, pemberian oksigen untuk membantu pasien bernapas dan mengobati gejala atau komplikasi karena infeksi virus corona.

Namun, belum ada obat yang benar-benar bisa langsung menargetkan virus penyebab Covid-19 tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/07/07/184138278/tolak-penggunaan-ivermectin-walkot-makassar-pesan-tracer-untuk-obati-covid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke