Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Rektor Unipar Lecehkan Dosen | Uang Deposito Rp 20,1 Miliar Raib

KOMPAS.com - Rektor Universitas PGRI Argopuro (Unipar), RS, dilaporkan ke polisi. Dia diduga melakukan pelecehan seksual terhadap dosennya.

Pelecehan itu terjadi saat diklat di salah satu hotel di Pasuruan, Jawa Timur, pada 4-5 Juni 2021.

Akibat terjerat kasus pelecehan seksual, RS mengundurkan diri dari jabatan Rektor Unipar.

Berita populer lainnya adalah seputar raibnya uang deposito Rp 20,1 miliar milik nasabah BNI.

Soal masalah tersebut, PT Bank Negara Indonesia (BNI) Makassar, Sulawesi Selatan, menyebut, pencairan dana yang diajukan nasabah tak bisa dilakukan karena adanya dugaan pemalsuan bilyet.

Menurut pihak BNI, setelah dicek tidak menemukan dana masuk seperti yang dilaporkan nasabah tersebut.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Rektor Universitas PGRI Argopuro (Unipar), RS, mengundurkan diri setelah diduga terlibat dalam kasus pelecehan sekual.

Kejadian itu berlangsung saat diklat dosen pengampu mata kuliah ke-PGRI-an yang digelar di salah satu hotel di Pasuruan, Jawa Timur, 4-5 Juni 2021.

Atas perbuatannya itu, RS mendapat sanksi Surat Peringatan (SP) 1. Namun, dia didesak oleh sejumlah karyawan dan dosen untuk mundur.

“Untuk meredakan suasana, ya sudah saya ikuti, bagi saya tidak ada masalah,” ujarnya.

Oleh suami korban, MH, RS dilaporkan ke polisi pada 16 Juni 2021.

Baca selengkapnya: Dilaporkan Lecehkan Dosen, Rektor Unipar Mengaku Khilaf dan Mundur dari Jabatan: Saya Sudah Minta Maaf

Dana deposito sebesar Rp 20,1 miliar milik anak dan ayah, Hendrik dan Heng Pao Tek, di salah satu bank pelat merah, raib.

Mereka mendepositkan uang tersebut pada 4 Desember 2018.

Saat Hendrik ingin mengambil uang itu untuk pengobatan ayahnya, ternyata tak bisa dicairkan lantaran bilyetnya disebut palsu oleh bank.

“Saya dan ayah saya serta seluruh keluarga sampai tidak menyangka uang saya bisa hilang begitu saja, sedangkan uang saya dan uang ayah saya sebelum didepositokan, terlebih dahulu uang tersebut kami tabung seperti biasa dan uang tersebut sudah masuk BNI. Pada tanggal 23 Maret 2021 saya ingin mencairkan bilyet deposito milikku dan bapakku untuk dipakai biaya berobat, pihak BNI tidak bisa mencairkan,” ucapnya, Jumat (18/6/2021).

Kasus ini kemudian dibawa ke jalur hukum.

Baca selengkapnya: Uang Deposito Rp 20,1 Miliar Milik Nasabah Raib, BNI Sebut Bilyetnya Palsu

Apabila kasus Covid-19 semakin meningkat, tempat-tempat pariwisata dan ekonomi kreatif bakal ditutup sementara.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.

"Berlaku satu konsep sandbox yang kami kembangkan bersama para kepala dinas pariwisata dan kepala daerah, jika angka Covid-19 meningkat maka tempat pariwisata dan sentra ekonomi kreatif ditutup sementara,” jelasnya, Sabtu (19/6/2021).

Sandi menyampaikan, jika kasus Covid-19 meningkat, protokol kesehatan semakin ditingkatkan.

Selain itu, vaksinasi turut diperluas. Begitu pula dengan testing serta tracing-nya yang diperbesar dari jumlah dan kawasannya.

Baca selengkapnya: Sandiaga Uno: Jika Angka Covid Meningkat, Tempat Pariwisata dan Sentra Ekonomi Kreatif Ditutup Sementara

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono tengah menjadi sorotan.

Di tengah pandemi Covid-19, ia justru mengeluarkan pernyataan bahwa warganya boleh menggelar kegiatan yang mengumpulkan massa.

“Saya berpesan kepada masyarakat, Pak Bupati bertanggung jawab sepenuhnya untuk kegiatan pengajian, olahraga, kesenian, monggo jalan terus. Tapi jangan lupa, protokol kesehatan harus dilaksanakan, jangan sampai tidak,” tuturnya, Jumat (18/6/2021).

Ternyata, bukan kali ini saja dia menjadi perhatian publik. Pada 2 Oktober 2019 lalu, Budhi mengunggah slip gajinya ke akun Instagram Kabupaten Banjarnegara.

Dia lalu berkomentar bahwa gaji yang diterimanya terlalu kecil.

Ia berharap kepada pemerintah pusat untuk menaikkan gaji kepala daerah, idealnya paling tidak Rp 100 juta atau bahkan hingga Rp 150 juta.

Baca selengkapnya: Gaya Nyentrik Budhi Sarwono Bupati Banjarnegara, Pamer Slip Gaji hingga Tiduran di Aspal dengan Pakaian Dinas

Surat hasil rapid antigen wajib dibawa oleh warga yang ingin ke Puncak Bogor, Jawa Barat.

Petugas akan menggelar operasi pemeriksaan antigen mulai Sabtu (19/6/2021) hingga Minggu (20/6/2021) di Simpang Gadog, Puncak Bogor.

Menurut Bupati Bogor Ade Yasin, operasi yustisi dan pemeriksaan surat hasil antigen bakal menyasar kendaraan berpelat nomor luar kota.

"Kita fokus prioritas wisatawan wajib bawa hasil antigen," jelasnya, Kamis (17/6/2021).

Pemeriksaan surat hasil rapid antigen ini dimaksudkan untuk menekan persebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor.

Baca selengkapnya: Ingat, Mulai Hari Ini ke Puncak Bogor Wajib Bawa Surat Hasil Rapid Antigen

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor: Rachmawati, Setyo Puji, Robertus Belarminus, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/20/063000778/-populer-nusantara-rektor-unipar-lecehkan-dosen-uang-deposito-rp-20-1

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke