Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Penutupan Ruas Jalan di Bandung | Pegawai Pemkab Boyolali Jadi Korban Pinjol

KOMPAS.com - Untuk menekan persebaran virus Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menutup sejumlah ruas jalan mulai 17 Juni hingga 1 Juli 2021.

Penutupan ruas jalan ini berlangsung dari pukul 18.00-06.00 WIB.

Kebijakan ini juga merupakan respons Pemkot Bandung dalam menyikapi pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menetepkan kawasan Bandung Raya Siaga 1 Covid-19.

Berita populer lainnya adalah seputar pegawai di Pemerintah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, yang terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal.

Pegawai berinisial S tersebut awalnya meminjam di aplikasi pinjol sebesar Rp 900 ribu. Namun, jumlah pinjamannya membengkak menjadi Rp 75 juta.

Saat menagih, pinjol ilegal itu disebut menggunakan kata-kata kasar.

Tak hanya dirinya yang diteror, teman-temannya di daftar kontak ponsel miliknya juga mengalami hal sama.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Demi menekan lonjakan Covid-19, sejumlah ruas jalan di Kota Bandung bakal ditutup oleh pemerintah daerah setempat.

Penutupan berlangsung selama dua pekan, 17 Juni hingga 1 Juli 2021, mulai pukul 18.00-06.00 WIB.

"Penutupan ruas jalan selama 14 hari ke depan diperluas," ujar Wali Kota Bandung, Oded M Danial, Rabu (16/6/2021).

Berbeda dengan penutupan jalan sebelumnya, kali ini terdapat tiga ring yang akan ditutup.

Ring 3 meliputi lokasi perbatasan Kota Bandung dengan wilayah sekitarnya.

"Besok (Kamis) semuanya sudah dilakukan penutupan-penutupan. Artinya, masyarakat tidak bisa berlebihan dalam melaksanakan kegiatan aktivitasnya," ucap Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Ulung Sampurnajaya, Rabu.

Baca selengkapnya: Sejumlah Ruas Jalan di Kota Bandung Ditutup 14 Hari untuk Turunkan Lonjakan Kasus Covid-19

Gara-gara meminjam uang di aplikasi pinjol ilegal, pegawai Pemkab Boyolali berinisial S dan teman-teman di daftar kontak teleponnya mendapat teror.

"Cara penagihannya tidak manusiawi karena banyak kata-kata kasar atau pun kata-kata yang tidak enak didengar. Dan teman-teman saya yang ada di kontak saya juga ikut ditelepon, kadang juga diteror dengan kata-kata tidak enak," tutur S, Rabu (16/6/2021).

Kejadian ini berawal saat S meminjam uang Rp 900 ribu di aplikasi pinjol.

Mulanya, aplikasi pinjol itu mengatakan bahwa waktu pengembalian dana durasinya bisa lama. Bunganya pun ringan.

Namun, kata S, itu hanya isapan jempol belaka.

"Ternyata cuma tujuh hari pengembalian dan bunganya tidak seperti yang disebutkan diiklan," jelasnya.

Baca selengkapnya: Pinjam Online Rp 900.000, Utang Pegawai Pemkab Boyolali Bengkak Jadi Rp 75 Juta dalam 2 Bulan

Sayangnya, RS yang ia tuju menolak merawat pasien yang ia bawa karena kondisi RS sudah penuh.

Oleh si kades, pasien itu sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit, seperti RSUD Soreang, RS Immanuel, RS Santosa, dan RS Hasan Sadikin.

Atas kegigihan sang kades, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengaku kagum.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Kades karena kita memang harus kerja bersama dari mulai presiden sampai RT bekerja, dan kades sebagai ketua Satgas penanganan Covid-19 tingkat desa, " kata dia, Rabu (15/6/2021).

Baca selengkapnya: Video Viral Kades Mondar-mandir ke 4 RS Bawa Pasien, Ditolak karena Penuh, Bupati Bandung: Terima Kasih

Buntut dimarahi oleh bupati, tiga pimpinan Puskesmas Tanjung Bingkung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, dimutasi ke pelosok.

Hal ini disampaikan oleh Bupati Solok Epyardi Asda.

"Lokasinya jauh di pelosok. Ini sebagai efek jera kepada mereka. Untuk gantinya, sementara kita kirim dari Dinas Kesehatan," jelasnya, Rabu (16/6/2021).

Dia menuturkan, tiga orang itu dipindahkan ke Pantai Cermin, Hiliran Gumanti, dan X Koto.

Mengenai jabatannya, ketiga orang tersebut dulunya merupakan kepala puskesmas, kepala tata usaha, dan dokter di Puskesmas Tanjung Bingkung.

Baca selengkapnya: Diamuk Bupati Solok gara-gara UGD Tutup Pukul 5 Sore, 3 Pimpinan Puskesmas Dimutasi ke Pelosok

Dalam suratnya, lembaga itu menyoroti soal varian baru Covid-19 di Kudus yang disebut dari India.

Surat itu didapat Ganjar dari pesan WhatsApp yang dikirim seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.

"Baru saja saya mendapat semacam surat dikirim via WA oleh seorang anggota DPR RI kepada saya. Mas Ganjar ini sebenarnya di Kudus varian apa? Loh kenapa? Ini ada surat dari Kemenkominfo India yang mengatakan bahwa tidak ada varian baru di India. Tidak ada. Maka semua yang menuliskan di medsos minta di-takedown. Begitulah kira-kira bunyi suratnya," terangnya, Rabu (16/6/2021).

Usai memperoleh surat tersebut, Ganjar meralat ucapannya yang menyatakan varian Covid-19 yang ditemukan di Kudus dari India.

Baca selengkapnya: Ganjar Cerita Dapat Surat dari Kemenkominfo India, Komplain Soal Varian Covid-19 di Kudus

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana; Kontributor Magetan, Sukoco; Kontributor Padang, Perdana Putra; Kontributor Jawa Tengah, Riska Farasonalia | Editor: David Oliver Purba, Pythag Kurniati, Aprillia Ika, Khairina)

https://regional.kompas.com/read/2021/06/18/063000078/-populer-nusantara-penutupan-ruas-jalan-di-bandung-pegawai-pemkab-boyolali

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke