Salin Artikel

10 Anggota DPRD Surabaya Terpapar Covid-19, Ruangan di Gedung Dewan Diusulkan Ditutup

Hal itu dilakukan setelah ditemukan setidaknya 10 anggota DPRD Kota Surabaya yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Penguncian atau lockdown beberapa ruangan di Gedung DPRD Kota Surabaya dinilai efektif sebagai langkah pencegahan pengendalian penyebaran Covid-19 di Surabaya.

"Sebagai langkah pencegahan, harus ada sterilisasi di beberapa tempat, agar memutus rantai dari penyebaran Covid 19," ujar Tjutjuk dikonfirmasi, Senin (14/6/2021).

Meski begitu, Gedung DPRD Kota Surabaya disebut tidak perlu sepenuhnya ditutup dan masih terbuka untuk melayani tamu atau masyarakat.

Namun, siapa pun yang berkunjung ke DPRD Kota Surabaya harus membawa surat keterangan negatif Covid-19.

"Ya, untuk tamu yang hadir, sebisa mungkin berjaga diri jika di lokasi. Jadi rapat bamus tadi memutuskan kalau semua tamu akan diterima di teras gedung baru jika membawa surat swab negatif," kata dia.

Selain itu, Tjutjuk mengatakan, jika saat ini para anggota dewan sudah melakukan Work From Home (WFH), untuk menjalankan program kerja di masing-masing komisi.


Kegiatan tetap bisa dilakukan offline, tapi...

Apabila kegiatan maupun rapat tidak bisa dilakukan online, Tjutjuk menyebut, kegiatan tetap bisa dilakukan secara offline.

Syaratnya, peserta rapat wajib membawa surat keterangan negatif Covid-19.

"Sudah dilangsungkan WFH di kantor dewan, dan para anggota juga melakukan rapat via online. Jika tidak memungkinan online, maka bisa rapat offline tetapi semua peserta rapat wajib membawa surat swab negatif," tutur Tjutjuk.

Sebelumnya, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono juga membenarkan dirinya terpapar Covid-19.

Ia pun menjelaskan, awal mula penularan Covid-19 yang menjangkiti para anggota DPRD Kota Surabaya.

Salah satunya yang dialami anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Dyah Katarina.

Menurutnya pada Rabu (9/6/2021) intensitas indra penciumannya mulai berkurang. Sehingga yang bersangkutan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain itu, ada pula anggota dewan dari Fraksi PDIP, Siti Maryam, yang juga terjangkit dan dirawat di rumah sakit.

"Ketika mengantarkan ziarah ke makam Bung Karno, ketika datang beliau langsung merasakan demam dan izin pulang lalu melakukan pemeriksaan dan perawatan dokter. Kemungkinan besar, terinfeksi pada tanggal 5 Juni 2021," ujar dia.

Ia menyebut, ada serangkaian kegiatan yang bisa menyebabkan penularan Covid-19 tersebut.

Awi, sapaan akrab Adi Sutarwijono menyampaikan, penularan bisa saja terjadi karena diduga ada yang lalai atau kelelahan.

"Tapi, karena kelelahan yang luar biasa dan lalai, lalu daya tahan menurun, maka kena Covid-19. Tidak ada yang tahu karena kegiatannya cukup padat dan cepat," kata Awi.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/14/181424178/10-anggota-dprd-surabaya-terpapar-covid-19-ruangan-di-gedung-dewan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke