Pelajar SMA tersebut sempat pingsan saat latihan hingga dilarikan ke Puskesmas Tempurejo. Namun sebelum tiba di Puskesmas, FA sudah dinyatakan meninggal dunia.
Kapolsek Tempurejo AKP M Zuhri menjelaskan, peristiwa itu bermula saat korban berpamitan kepada ibunya untuk mengikuti latihan rutin sekitar pukul 19.00 WIB.
Kemudian, sekitar pukul 20.00 WIB latihan dimulai dengan pemanasan lari-lari kecil di lokasi.
Di sana, ada empat siswa perguruan silat yang mengikuti latihan dan tiga orang sebagai pelatih.
Sekitar jam 21.00 WIB latihan dilanjutkan dengan teknik tendangan. Kemudian jam 22.00 WIB, mereka beristirahat.
Pukul 23.00 WIB latihan dilanjutkan dengan teknik tinggi. Lalu sekitar pukul 23.30 WIB, korban FA pingsan secara tiba-tiba.
Akhirnya, pelatih silat membawa korban ke Puskesmas Tempurejo dengan mengendarai sepeda motor.
"Namun dalam perjalanan ke Puskesmas korban sudah meninggal dunia," kata dia pada Kompas.com via telepon, Kamis (10/7/2021).
Pihak keluarga tak ingin bawa ke ranah hukum
Petugas mengaatakan, belum dapat memastikan penyebab meninggalnya pelajar tersebut.
Sebab pihak keluarga tak ingin kasus itu dibawa ke ranah hukum. Pihak keluarga memilih menerima kenyataan itu sebagai takdir.
"Tidak ada otopsi, karena pihak keluarga tidak ingin dibawa ke ramah hukum," papar dia.
Pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP dan memeriksa tujuh saksi atas kejadian tersebut.
Keluarga korban dan kelompok silat itu pun melakukan upaya mediasi. Hasilnya, persoalan tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.
Zuhri menjelaskan korban FA akan disahkan menjadi anggota perguruan silat setelah latihan tersebut selesai. Namun, nyawanya tak tertolong usai latihan yang digelar malam hari itu.
https://regional.kompas.com/read/2021/06/10/171039478/pelajar-sma-di-jember-tewas-saat-berlatih-silat-sempat-pingsan-usai-latihan