Salin Artikel

12 Tahun Menabung demi Haji, Pedagang Cabai Pasrah Batal Berangkat

Padahal, janda beranak tujuh ini telah bersiap untuk melaksanakan ibadah rukun Islam yang kelima ini.

"Saya sudah melakukan vaksinasi diselenggarakan oleh Dinkes, tapi dapat info dari cucu kalau batal berangkat," kata Jumati, kepada Kompas.com, Selasa (8/6/2021).

Jumati mendaftar haji pada awal 2009, dengan biaya hasil jualan cabai, jeruk nipis, dan pisang di pasar.

Dari keuntungan tak seberapa itu ditabung sedikit demi sedikit demi memenuhi harapannya berangkat haji.

"Sudah 12 tahun saya menabung dari keuntungan jualan, kadang untung Rp 15.000,"tuturnya.

Setelah pemerintah mengumumkan pembatalan pemberangkatan calon jemaah haji, Jumati terpaksa menerima kenyataan dan mengikuti keputusan pemerintah.

Ia pun tak berencana mengambil kembali biaya perjalanan hajinya yang sudah disetorkan ke pemerintah.

"Saya tetap menunggu semoga tahun depan bisa berangkat,"jelasnya.


Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bantaeng Muhammad Yunus, mengatakan Kabupaten Bantaeng salah satu daerah di Indonesia yang dengan daftar tunggu haji terlama.

"Bantaeng termasuk Kabupaten yang terlama, jadi kalau daftar tahun ini maka calon jamaah haji harus menunggu 43 tahun baru bisa berangkat," ungkapnya.

Jumlah pendaftar saat ini di Bantaeng 8100 calon jamaah dengan kuota pertahun 182 orang.

Ia menjelaskan, calon jamaah haji yang batal berangkat, dapat menarik uang yang telah disetor.

Hal tersebut diatur dalam keputusan Menteri Agama nomor 660 tahun 2021 tentang, Pembatalan Pemberangkatan pada Penyelenggara Ibadah Haji tahun 1442 H /2021 M.

Adapun prosedur permohonan pengembalian setoran, maka calon jamaah haji mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kemenag Kota.

Selain itu menyertakan bukti asli setoran lunas dari Bank Penerima Setoran (BPS), fotokopi buku tabungan, fotokopi KTP dan nomor telepon calon jamaah haji.

https://regional.kompas.com/read/2021/06/08/141403878/12-tahun-menabung-demi-haji-pedagang-cabai-pasrah-batal-berangkat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke